Apa Itu Social Distancing, Isolasi Diri, dan Karantina? Pahami Perbedaannya!
Banyak topik terkait social distancing atau jarak sosial, karantina, dan isolasi diri, berikut kenali perbedaan ketiganya!
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, virus corona atau Covid-19 telah menginfeksi 175.000 orang dan menewaskan 6.700 orang di seluruh dunia.
Akibat virus corona yang terus menyebar setiap harinya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk tidak keluar rumah jika tidak terpaksa.
Maka dari itu, akibat virus corona, banyak topik terkait social distancing atau jarak sosial, karantina, dan isolasi diri --yang mayoritas adalah konsep baru bagi masyarakat.
Agak sulit memahami perbedaan di antara ketiganya, dan Insider telah menyusun panduan yang menjelaskan kapan kita harus mempraktikkan salah satunya.
Baca: Pemerintah Prioritaskan Edukasi Masyarakat untuk Turunkan Jumlah Kasus Virus Corona
Baca: Yuk Konsumsi 3 Vitamin Terbaik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dan Menangkal Corona
Social distancing adalah membatasi kontak dengan manusia lain sebisa mungkin menutup sekolah, bekerja dari rumah, dan membatalkan pertemuan lebih dari 50 orang tergolong sebagai aktivitas jarak sosial atau social distancing.
Ini adalah sebuah strategi kesehatan masyarakat yang membatasi interaksi manusia untuk mencegah penyebaran penyakit menular, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Orang yang mempraktikkan social distancing masih bisa berjalan-jalan, berkebun, atau pergi mendaki.
Kita dapat menghabiskan waktu dengan teman atau anggota keluarga yang tinggal bersama, tetapi tidak berkumpul dengan siapa pun di luar itu.
Hindari kontak dengan orang-orang yang rentan terinfeksi dan batalkan semua pertemuan sosial yang tidak perlu.
Baca: 4 Poin Penting Soal Virus Corona, dari Asal hingga Self Limiting Disease
Baca: WHO Desak Negara di Asia Tenggara Lebih Agresif Tangani Virus Corona
Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan isolasi sosial, yang diyakini para ahli memainkan peran penting dalam membendung penyebaran di China.
Penelitian telah menunjukkan, orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus, karena itu menjauhi situasi ramai dengan banyak orang yang bisa saja membawa virus corona sangat dianjurkan oleh CDC.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, social distancing diperlukan untuk mengendalikan pandemi virus corona.
Mereka yang berpotensi terpapar virus atau sakit harus mengisolasi diri.
Baca: Darurat Corona Diperpanjang, Kemenhub: Mudik Gratis Berpotensi Ditiadakan
Baca: 9 Cara untuk Mengatasi Kecemasan Selama Wabah Virus Corona
Jika kita yakin memiliki virus, kita disarankan untuk mengisolasi diri daripada sekadar menjaga jarak secara sosial guna mencegah penyebaran virus, menurut CDC.