Kata Ma'ruf Amin dan KSP soal Social Distancing untuk Cegah Corona
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing atau pembatasan jarak untuk mencegah penyebaran virus corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing atau pembatasan jarak untuk mencegah penyebaran virus corona.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menyampaikan, pemerintah ingin semua lapisan masyarakat bisa menerapkan social distancing ini.
"Kami ingin mengefektifkan agar upaya penanganan ini dan sosialisasi pemahaman ke masyarakat dilakukan sampai ke tingkat paling bawah," kata Ma'ruf di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (18/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Sehingga, pemerintah daerah perlu memberi instruksi hingga ke tingkat RT/RW untuk melakukan sosialisasi ini.
"Sampai ke RT/RW, lurah. Oleh karena itu kami harapkan pemda memfungsikan lurah ini, sebab semua itu terjadi berarti di kawasan kelurahan dan mengefektifkan peran lurah serta RT/RW," jelasnya.
Baca: Pemprov DKI Harap Uji Spesimen Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Laboratorium Tes Corona
Baca: BREAKING NEWS: Satu Pasien Positif Corona di Solo Meninggal Dunia
Baca: Nikita Mirzani Soal Corona: Sumbang Rp 100 Juta dari Uang Pribadi hingga Banyak Pekerjaan Dibatalkan
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sriprahastuti menyebut, social distancing sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Ini adalah upaya untuk memutus mata rantai tranmisi dari penularan virus Covid-19," ujar Brian, dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Ia mengatakan, pemerintah telah melakukan pemberdayaan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait virus corona.
"Ada membangun kesadaran masyarakat untuk secara bertanggung jawab secara aktif, berkontribusi melindungi dirinya."
"Tetapi bertanggung jawab untuk tidak menularkan virus ini kepada orang lain," kata Brian.
![Social Distancing](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/apa-itu-social-distancing-jokowi-unggah-video-soal-sosial-distancing1.jpg)
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, menghindari kontak dengan orang lain adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Selama jarak, interaksi, kontak terjaga dengan baik, tidak terjadi kontak, maka itu yang terbaik,” kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Penampakan Virus Corona di Bawah Mikroskop, Seperti Mahkota dan Berduri
Baca: Sempat Dikira Kena Corona, Penumpang KRL yang Ditemukan Kejang Ternyata Sakit Lambung
Baca: Pasien Pertama Virus Corona Berhasil Terlacak, Berusia 55 Tahun
Mengenai kebijakan lockdown, menurutnya ada hal yang perlu menjadi perhatian.
Sebab, wilayah Indonesia sangat luas, sehingga kebijakan lockdown akan berdampak besar terhadap negara, baik dari segi ekonomi, sosial, dan keamanan.
“Kalau kita bicara lockdown kan sebenarnya sudah karantina wilayah, kalau kita bicara wilayah Indonesia ini kan besar sekali."
"Jadi kalau lockdown nasional kan nanti ada aktivitas ekonomi, jadi ini hal yang perlu diperhatikan,” jelasnya.
![Presiden Joko Widodo di Istana Negara.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cegah-corona-jokowi-saya-minum-jahe-merah-3-kali-sehari.jpg)
Imbauan Jokowi
Presiden Jokowi meminta kepada semua pihak untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, khususnya acara yang mengharuskan untuk bertemu banyak orang.
"Sekarang ini yang paling penting bagaimana kita mengurangi mobilitas dari satu orang ke orang lain."
"Menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan dari orang yang membawa Covid-19," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (16/3/2020), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menambahkan, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
Baca: Harga Minyak Turun Akibat Corona, Bambang Haryo Nilai B30 Tak Relevan
Baca: Viral Curhatan Pasien Suspect Corona: Masuk Ruang Dekontaminasi, Isinya Orang Batuk Semua
Baca: Cara Maruf Amin Jaga Imunitas Tubuh di Tengah Wabah Corona: Hindari Konsumsi Gula, Garam, Lemak
Selain itu, kegiatan masyarakat seperti bekerja dan beribadah, dianjurkan untuk dilakukan dari rumah.
"Saya mengajak untuk cuci tangan yang bersih, tetap belajar, tetap bekerja, dan tetap beribadah."
"Kegiatan belajar di rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah, perlu kita lakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19," jelasnya.
Meski begitu, pemerintah akan tetap menyediakan moda transportasi untuk menunjang kegiatan masyarakat di luar rumah.
"Transportasi publik harus tetap disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah," kata Jokowi.
"Dengan catatan, tetap memperhatikan kebersihan moda transportasi tersebut," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari/Achmad Nasrudin Yahya/Devina Halim)