TRIBUNNEWS.COM - Langkah dan kebijakan pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona atau covid-19 mendapat kritik dari Ekonom Senior, Rizal Ramli.

Secara tegas Rizal Ramli meminta pemerintah menghentikan semua proyek insfrastruktur besar.

"Ini waktunya untuk menyetop semua proyek-proyek infrastruktur yang besar. Ini kan kebanyakan ambisi berlebihan."

"Dibiayai dengan ugal-ugalan, dengan pinjaman yang sangat besar, dan kebanyakan bermasalah atau tingkat pemakaiannya sangat rendah."

"Ini waktunya stop dulu semua proyek- proyek besar," ujarnya dilansir melalui YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya, hal seperti ini pernah dilakukan ketika pemerintah saat itu menghadapi krisis tahun 1998.

"Waktu krisis 98 kita lakukan. Kita hentikan dulu semua proyek yang enggak penting yang besar. Kita delay satu tahun kecuali proyek yang skala kecil," imbuhnya.

Ia menambahkan, uang dari proyek besar tersebut bisa digunakan untuk biaya kesehatan, makanan, dan daya beli untuk orang miskin.

Baca: Anggota DPR Ingatkan Jokowi Dampak yang Ditimbulkan Jika Lockdown Jakarta Akibat Corona

"Kita re-allocated uang yang harusnya untuk infrastruktur hanya ke tiga sektor yaitu kesehatan, ibu tadi bilang kurang alat, kurang ini kurang itu, ini kalau dua tiga proyek infrastruktur gede di stop uangnya sudah lebih dari cukup."

"(Untuk) Kesehatan untuk melawan pandemik ini. Makanan dan daya beli untuk yang miskin," ungkap pria kelahiran Padang ini.

Proyek pemindahan Ibu Kota juga mendapat sorotan dari pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan ini.

Menurutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tegas menghentikan proyek ini.

"Jangan mimpi lagi bikin proyek pindah ibu kota apa lah, studinya aja kagak jelas kok. Ini waktunya Presiden Jokowi bersikap tegas, hentikan proyek yang tidak terlalu penting buat satu tahun. Nanti kalau kita punya uang kita bangun lagi apa susahnya," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada kepala daerah atau pemerintah daerah tidak mengambil kebijakan lockdown dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).