Data Pasien Meninggal di Jakarta Berbeda, Najwa Pertanyakan Koordinasi Gubernur dengan Pemerintah
Anies Baswedan mengungkapkan jumlah pasien meninggal karena virus corona berjumlah 15 orang. Data ini berbeda dengan data yang dirilis pemerintah.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyebutkan data pasien positif dan pasien meninggal karena virus corona (Covid-19) di Ibu Kota berbeda dengan data yang dirilis pemerintah.
Hal tersebut langsung mendapat sorotan dari pembawa acara Nata Najwa, Najwa Shihab.
Pada awal perbincangan, Najwa menanyakan keadaan Jakarta yang menjadi wilayah dengan pasien virus corona terbanyak.
"Secara angka Jakarta yang terbanyak, bagaimana situasi kita sesungguhnya di Ibu Kota?" tanya Najwa.
Anies menyatakan jika sampai saat ini peningkatan pasien virus corona di Jakarta meningkat pesat.
Ia pun menyebutkan data pasien yang dalam pengawasan, pasien positif dan pasien yang sudah meninggal.
"Jadi memang di Jakarta angkanya meningkat sangat pesat. Pada tanggal 29 Februari ketika saya pertama kali menyampaikan jika di Jakarta ada pasien dalam pengawasan angka kita waktu itu 115 orang kemudian hari ini sudah 862."
"Kalau yang positif dari 32 ada 374 pasien dan angka kematian di Jakarta cukup tinggi dari total 160 orang positif kita memiliki angka 15 meninggal jadi 9,4 % dan Ini adalah situasi yang bukan mengenakkan, tapi kita semua di Jakarta mencoba melakukan semua langkah yang bisa kita kerjakan," ujarnya dilansir melalui YouTube Najwa Shihab, Kamis (19/3/2020).
Najwa Shihab memotong pembicaraan Anies dan mengatakan data yang ada di tangannya berbeda dengan yang disampaikan Anies.
Baca: Imbas Corona, Luhut Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen
"Mas Anies maaf saya harus potong, karena saya ingin mengklarifikasi, karena angka yang kami peroleh dari konferensi pers tadi, itu yang meninggal di Jakarta, 12 orang Mas Anies."
"Anda katakan malam ini di Mata Najwa, sesungguhnya yang meninggal 15, bukan 12," ungkap Najwa.
Anies membenarkan pernyataan Najwa dan menjelaskan jika data 12 orang meninggal merupakan data pada hari Senin (16/3/2020).
"Iya betul, yang meninggal per hari ini adalah 15, dan itu datanya sore tadi kita kirimkan juga ke Kementerian Kesehatan, kita sampaikan."
"12 itu hari Senin, dan pada hari Senin saya sendiri mengirimkan surat kepada Kepala BNPB, dengan tembusan kepada Kementerian Kesehatan, laporan tertulis tentang kasus yang ditangani di Jakarta di situ angkanya 12 hari ini sudah menjadi 15," ujarnya.
Najwa Shihab kembali mengungkap ada perbedaan data pasien positif virus corona yang disampaikan pemerintah dengan Gubernur DKI Jakarta.
"Tadi versi pemerintah pusat yang positif 125, sementara sesungguhnya yang anda katakan yang positif lebih banyak dari itu, 160."
"Jadi apakah memang perbedaan data ini hanya tidak koordinasi, atau ada yang menutupi data, saya tahu anda tidak akan mau menjawab itu."
"Tapi saya hanya ingin pemirsa tahu, yang jelas saat ini ada perbedaan data dari yang diumumkan pemerintah pusat yang menyebutkan di DKI yang meninggal hanya 12, sementara anda tadi sebutkan yang meninggal 15," ungkap Najwa.
Data Pemerintah
Jumlah pasien virus corona di Indonesia kembali bertambah.
Hingga Rabu (18/3/2020), terdapat 55 kasus baru pasien positif corona di Indonesia.
Baca: Tanggapi Wacana Lockdown Indonesia karena Virus Corona, Sri Mulyani: Anggaran Siap, Logistik Belum
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
"Pada perkembangannya, ada beberapa penambahan yang cukup signifikan," ungkap Yurianto.
Rincian kasus baru positif corona di Indonesia per Rabu (18/3/2020), sore:
1. Provinsi Banten: 4 kasus
2. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): 1 kasus
3. DKI Jakarta: 30 kasus
4. Jawa Barat: 12 kasus
5. Jawa Tengah: 2 kasus
6. Sumatera Utara: 1 kasus
7. Lampung: 1 kasus
8. Riau: 1 kasus
9. Kalimantan Timur: 1 kasus
"Ada penambahan 55 kasus positif, sehingga total keseluruhan 227 kasus positif," terang Yurianto.
Ia mengatakan, bahwa kasus yang menjadi negatif dan sudah dipulangkan dilaporkan menjadi 11 kasus.
Rincian kasus pasien corona meninggal dunia:
1. Bali: 1 orang
2. Banten: 1 orang
3. DKI Jakarta 12 orang
4. Jawa Barat: 1 orang
5. Jawa Tengah: 2 orang
6. Jawa Timur: 1 orang
7. Sumatera: 1 orang
"Sehingga total kasus yang meninggal dunia adalah 19 kasus," ujar Yurianto.
"Jumlah akumulasi kasus positif 227, jumlah akumulatif penderita yang sudah sembuh dan boleh pulang 11, jumlah meninggal akumulatif adalah 19 orang," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Nanda Lusiana)