Punya Kesamaan Karakteristik, Simak Perbedaan Gejala Covid-19 dengan Flu Musiman
Pasien dengan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh Virus Corona mungkin merasakan gejala yang mirip dengan flu musiman.
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Mengenal dengan baik perbedaan gejala-gejala virus corona dengan flu musiman
Pasien dengan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh Virus Corona mungkin merasakan gejala yang mirip dengan flu musiman.
Semisal pegal, sakit tenggorokan dan demam. Namun para ahli menekankan bahwa coronavirus yang baru ini, tidak sama dengan flu musiman.
Menurut mereka, angka kematian Virus Corona lebih tinggi dibandingkan dengan flu musiman. Dengan prosentase 3,5 persen kematian oleh coronavirus dan hanya 0,1 persen untuk flu musiman.
Namun secara rata-rata, tingkat kematian akibat Virus Corona sekitar 2 persen, yaitu sekitar 20 kali lebih tinggi daripada kematian akibat flu musiman.
Baca: Psikolog Jelaskan Cara Bujuk Anak untuk Belajar dan Beraktivitas di Rumah Saja
Baca: Krisdayanti Nekat Liburan ke Eropa di Tengah Virus Corona, Yuni Shara Cemas tapi Ungkap Alasan Adik
Kasus yang serius
Namun ancaman nyata dari Virus Corona bukan hanya kematian secara langsung.
Wabah ini bisa memicu membanjirnya pasien hingga membuat kewalahan petugas kesehatan.
Analisis terhadap 45.000 kasus yang dikonfirmasi di Cina, tempat wabah itu berasal, menunjukkan bahwa sebagian besar kematian adalah di antara orang tua (14,8 persen kematian terjadi pada warga berusia 80-an).
Tetapi penelitian Cina lain menunjukkan bahwa 41 persen kasus serius terjadi di bawah 50-an, dibandingkan dengan 27 persen di atas 65-an.
"Memang benar bahwa jika Anda lebih tua Anda berisiko lebih besar, tetapi kasus-kasus serius juga dapat terjadi pada orang yang relatif muda tanpa kondisi sebelumnya," kata wakil menteri kesehatan Prancis Jerome Salomon.
Menular
Para ahli penyakit memperkirakan bahwa setiap penderita COVID-19 menginfeksi antara dua hingga 3 orang lainnya.
Itu tingkat reproduksi hingga dua kali lebih tinggi dari flu musiman, yang biasanya menginfeksi 1,3 orang baru untuk setiap pasien.