Karena Virus Corona, 4 Anggota Keluarga Meninggal Dunia, Berawal dari Makan Malam
Sebuah keluarga di New Jersey, Amerika Serikat harus kehilangan empat anggota keluarganya karena virus corona.
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah keluarga harus kehilangan empat anggota keluarganya karena virus corona.
Keempat anggota keluarga tersebut, meninggal dunia karena virus corona setelah mereka mengadakan makan malam bersama.
Selain keempatnya, anggota keluarga yang lain juga mengalami kritis akibat virus corona ini.
Bagaimana kronologi kejadiannya?
Baca: Masalah Ketenagakerjaan di Jepang akibat Pandemi Corona, dari PHK hingga Pemberhentian Secara Halus
Baca: Imbas Virus Corona, 5.000 Pramugari ANA Jepang Diistirahatkan
Simak berita selengkapnya.
Dilansir dari Kompas.com, seorang wanita di New Jersey, Amerika Serikat dikabarkan meninggal akibat virus corona.
Kedua anaknya yang ternyata mengidap penyakit yang sama juga tewas.
Grace Fusco (73) meninggal pada Rabu (18/3/2020) kemarin, kedua anaknya pun juga ikut tewas.
Mereka tewas karena virus corona.
Baca: Tembus 3.405 Jiwa, Jumlah Korban Meninggal Akibat Corona di Italia Sudah Lewati China
Baca: Antisipasi Terpapar Corona, Italia Tak Adakan Pemakaman dan Irlandia Pasang Masker pada Mayat
Dikutip dari The New York Times via Kompas.com, empat anak lain dari Fusco juga diidentifikasi mengidap virus corona dan sedang dalam perawatan.
Tiga dari empat anak itu mengalami masa kritis.
Berawal dari Makan Malam Keluarga
Keluarga itu terinfeksi setelah makan malam bersama pada bulan ini.
Anak perempuan Fusco, Rita (55) meninggal pada Jumat pekan lalu.
Tak lama setelahnya, keluarga Fusco mengetahui kematiannya itu disebabkan virus corona.
Anak laki-laki Fusco dikabarkan meninggal sehari sebelum Grace Fusco wafat.
Grace Fusco bahkan tidak tahu kalau kematian putranya itu disebabkan karena virus corona.
Baca: Korban Meninggal Bertambah, Kepala BNPB: Disiplin Hadapi Corona
Baca: Antisipasi Terpapar Corona, Italia Tak Adakan Pemakaman dan Irlandia Pasang Masker pada Mayat
Sebanyak 20 anggota keluarga Fusco dikarantina di rumah mereka dan melangsungkan duka cita secara terpisah.
Dikutip dari CNN, di New Jersey, Amerika Serikat, angka kematian akibat virus corona dikabarkan sebanyak 5 orang.
Angka infeksi di AS sendiri meningkat dari hari ke hari.
Hal ini mendesak Otoritas Kesehatan AS dan pemimpin politiknya untuk melakukan tindakan lebih dalam menghadapi sistem yang sudah kewalahan.
Direktur Pusat Penelitian dan kebijakan Penyakit Infeksi Universitas Minnesota, Dr. Michael Osterholm mengatakan bahwa kemungkinan virus corona akan bertahan sepanjang tahun atau bahkan dua tahun lebih.
Baca: Imbas Virus Corona, 5.000 Pramugari ANA Jepang Diistirahatkan
Baca: Vanessa Hudgens, Artis Hollywood yang Ucapannya Dikecam Telah Remehkan Corona: Nanti Kita Juga Mati!
Dua faktor kemungkinan besar yang mendorong naik wabah ini adalah pertama, orang dengan gejala yang tidak diketahui akan mudah menularkan virus.
Kedua, tes virus kepada warga di AS masih menjadi masalah. Pakar menegaskan kepada setiap orang di AS, bahkan kepada mereka yang merasa tidak sakit, untuk berjarak dua meter satu sama lain dan menghindari pertemuan besar.
Cara penularan virus corona
Dilansir dari Kompas.com, penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:
- Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin.
- Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan. - Kontaminasi tinja (jarang terjadi).
- Sebuah studi terbaru menunjukkan, potensi penularannya melalui udara.
- Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.
"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC.
Bahkan, para peneliti menemukan virus itu bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembaban.
Hal itu diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara.
Baca: Ridwan Kamil Mengaku Telah Lakukan Rapid Tes Corona di Jawa Barat
Baca: UPDATE Virus Corona 20 Maret 2020 di DKI Jakarta: 211 Positif, 19 Meninggal
Virus tersebut dapat dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai aerosolisasi.
Virus corona jenis baru ini juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut, jarak penyebaran cairan di udara setidaknya sejauh 2 meter antar manusia.
Pentingnya social distancing
Oleh karena itu, social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.
Social distancing atau jarak sosial adalah mengambil jarak dengan menghindari kerumunan, pertemuan publik, dan tak mendatangi pertemuan dalam kelompok besar.
Artinya, ada ruang yang cukup antara satu orang dengan orang lain, sehingga menghilangkan rute transmisi virus.
Pencegahan
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghambat atau menekan laju penularan virus corona, di antaranya:
- Menghindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran pernapasan akut
- Sering mencuci tangan dengan sabun atau menjaga kebersihannya dengan hand sanitizer dengan alkohol minimal 70 persen
- Menghindari kontak dengan peternakan atau binatang liar tanpa perlindungan
- Menjaga dan memperkuat imunitas tubuh
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tragedi Makan Malam Berujung Maut, 1 Keluarga Kena Virus corona, Ibu & 2 Anak Tewas, Lainnya Kritis
(TribunJatim.com)