Ridwan Kamil Mengaku Telah Lakukan Rapid Tes Corona di Jawa Barat
Ridwan Kamil telah melakukan tes cepat atau rapid tes deteksi corona (covid-19) di Jawa Barat meski belum mendapat arahan dari pemerintah pusat.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan tes cepat atau rapid test deteksi corona (covid-19) di wilayah pemerintahannya.
Terus bertambahnya jumlah pasien di Jawa Barat sebelumnya telah diprediksi Ridwan Kamil.
Sehingga gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini inisiatif menyelenggarakan rapid test meski belum mendapat arahan dari pemerintah pusat.
"Masalah ini (penyebaran corona) sudah saya prediksi sebelum-sebelumnya, maka sebelum presiden mengumumkan, Jawa Barat sudah melakukan tes mandiri," kata Ridwan Kamil melansir kanal YouTube Talk Show Tvone, Kamis (19/3/2020).
Ridwan Kamil menyebut, alat yang digunakan untuk melakukan rapid test didatangkan dari Korea Selatan.
Baca: Berkaca Penyebab Malaysia Lockdown, Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Tak ke Ijtima Dunia di Gowa
Baca: Kesigapan Ridwan Kamil Atasi Corona Diapresiasi Mendagri Tito Karnavian: Bisa Ditiru Daerah Lain
Rapid test di Jawa Barat pun telah terlaksana sejak minggu lalu.
Ia mengaku sengaja tidak mempublikasi orang dalam pantauan (ODP) dan orang-orang yang pihaknya curigai.
"Rapid test itu dari minggu lalu, cuma tidak saya umumkan ke publik untuk ODP dan orang-orang yang kami curigai," katanya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan, alat rapid test di Jawa Barat untuk sementara masih terbatas.
Mantan Wali Kota Bandung ini berharap, minggu ini alat yang telah pihaknya pesan akan datang lagi serta ada tambahan bantuan dari pemerintah pusat.
Rapid test di Jawa Barat ini merupakan tindak lanjut dari kekhawatiran sang gubernur.
Banyak orang yang terlihat sehat dan tidak mengalami gejala-gejala corona tetapi ternyata hasil rapid test menunjukkan positif.
Ia menyebut, tiga orang dari 300 warganya yang ikut rapid test dinyatakan positif corona.
"Kami ini khawatir bahwa virus ini beredar di antara mereka-mereka yang terlihat sehat dan tidak bergejala atau istilahnya asimtomatik."
"Dari 300 yang kami tes di Jawa Barat melalui rapid test ini, itu ada sekitar tiga yang positif, dan tiga yang positif ini adalah orang-orang yang terlihat sehat dan tidak bergejala," paparnya masih melansir sumber yang sama.
Baca: Sebagai Antisipasi, Kenali Istilah-istilah Terkait Virus Corona
Baca: Kabar Baik dari Wuhan, Pertama Kali Diumumkan 0 Positif Domestik Virus Corona, Tim Medis Dipulangkan
Hal itu menunjukkan bahwa virus corona telah menyebar di antara warga Jawa Barat yang terlihat normal.
Sehingga menjaga jarak sosial atau social distancing sangat penting diterapkan di wilayah Jawa Barat.
Ridwan Kamil pun menyatakan pihaknya telah bekerjasama dengan para ketua RW di Jawa Barat untuk melakukan sosialisasi pencegahan corona.
Ia mengklaim Jawa Barat memiliki aplikasi yang dapat menjangkau 50 RW sekaligus dalam setiap unggahan sosialisasi.
"Itu juga kami lakukan dengan teknologi melalui pusat komando kita di pusat informasi dan koordinasi," ujarnya.
Selain itu, ia juga melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Menurutnya, DKI Jakarta merupakan titik penyebaran covid-19.
Ia mengimbau wali kota atau bupati Depok, Bogor, dan Bekasi membatasi warganya untuk tidak bepergian ke ibu kota.
"Saya kira Jakarta adalah episentrum dari persebaran covid-19, maka Depok, Bogor, dan Bekasi itu yang dekat dengan Jakarta."
"Kami sudah mengimbau wali kota/bupati yang berdekatan dengan Jakarta untuk mulai melakukan imbauan-imbaun lebih aktif lagi termasuk mengurangi perjalanan ke ibu kota jika tidak esensial," kata Ridwan Kamil.
Diketahui, hingga berita ini ditulis, ada 26 orang dinyatakan positif corona di Jawa Barat, dan 3 orang dilaporkan meninggal dunia.
Lebih jauh, Ridwan Kamil mengatakan, alat rapid test yang dimiliki Jawa Barat membutuhkan waktu selama 4 jam untuk menunjukkan hasil tes.
Ia berharap nantinya ada alat yang lebih cepat.
Meski demikian, ia juga bersyukur telah mempunyai alat sendiri.
Mengingat sebelumnya daerah-daerah harus ke pusat untuk melakukan tes deteksi corona.
Hasil tes deteksi corona pun dapat diketahui 2 sampai 3 hari setelah melakukan pemeriksaan.
Menurutnya hal itu memakan waktu cukup lama.
(Tribunnews.com/R Agustina)