Update Kasus Covid-19 di Jateng per 20 Maret: 2.000 Orang Lebih Berstatus ODP
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengupdate informasi terkait kasus virus corona (Covid-19) hingga Jumat (20/3/2020) pukul 08.00 WIB.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Ganjar mengatakan, jumlah pasien corona tidak akan bertambah banyak jika sebelumnya ada sosialisasi pada masyarakat.
"Kalau sosialisasinya tidak kita gencarkan, pasti meledak, kita sudah menghitung pasti ada ledakan," kata Ganjar saat berbicara di Rosi Kompas TV, Kamis (19/3/2020) malam.
Ganjar juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi yang siap untuk menampung pasien corona.
Pemprov Jateng juga menggandeng rumah sakit swasta untuk merawat pasien corona di Jateng.
"Kita menyiapkan 303 ruang isolasi, ada 56 rumah sakit yang kita siapkan."
"Kami mengajak rumah sakit swasta, sambil berjalan satu per satu, sehingga partisipasi dari pemilik rumah sakit mulai berjalan," jelasnya.
Selain itu, Ganjar juga melibatkan sejumlah pihak untuk menangani penyebaran virus corona ini.
"Preventif (pencegahan) yang kita lakukan, kita harus banyak melibatkan tokoh agama, masyarakat, netizen (warganet), termasuk TNI/Polri."
"Ini bagian yang harus dilakukan lebih masif lagi, karena sebagian orang masih menganggap (corona) ini hal biasa," terang Ganjar.
Instruksi Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan instruksi terkait penanganan covid-19 di Indonesia yang telah menyebar di sejumlah provinsi.
Jokowi ingin semua pihak memprioritaskan pencegahan covid-19 agar tak menyebar lebih luas lagi.
Ia mengimbau masyarakat agar mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
"Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran COVID-19," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (19/3/2020).