Akses Sudah Diatur di Wisma Atlet, Menteri PUPR: Pasien dan Tim Medis Tak Akan Berpapasan
Ia menjelaskan bahwa sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pasien dan tim medis tidak boleh melewati akses yang sama.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan sejumlah hal teknis yang telah disiapkan pemerintah untuk 'menyulap' Wisma Atlet Kemayoran menjadi 'rumah sakit darurat' bagi pasien virus corona (Covid-19).
Selain penempatan alat medis portable di Tower 7 yang akan difungsikan sebagai rumah sakit darurat, arus akses bagi tim medis dan pasien pun turut diatur.
Ia menjelaskan bahwa sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pasien dan tim medis tidak boleh melewati akses yang sama.
Baca: RS Khusus Corona di Pulau Galang Diprakiraan Rampung sebelum Ditinjau Jokowi 28 Maret Mendatang
Baca: Race MotoGP 2020 Seri Silverstone Belum Jelas hingga Pertimbangkan Opsi Refund Tiket
Pernyataan itu ia sampaikan setelah melakukan peninjauan terhadap kesiapan kompleks wisma tersebut.
"Ini semua termasuk pengaturan arus orang, jadi pasien dan petugas tidak boleh berpapasan ya, ini semua itu diatur oleh Kementerian Kesehatan," ujar Basuki, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020).
Basuki kemudian menjelaskan bahwa di rumah sakit darurat itu, pihaknya bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk menangani pasien corona.
Wisma ini memang telah diserahterimakan Kementerian PUPR melalui Dirjen Penyediaan Perumahan kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Lalu baru saja direvitalisasi untuk kepentingan rumah sakit darurat ini oleh PUPR, sedangkan alat medisnya disiapkan oleh Kementerian BUMN.
Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia 22 Maret 2020 Sore, 514 Positif, 48 Pasien Meninggal, 29 Sembuh
Terkait tim kedokteran pun didorong dari Kementerian Kesehatan, TNI,Polri serta relawan.
Saat ini tim Gugus Tugas pun telah dibentuk untuk membantu penanganan corona.
Baca: Doni Monardo Minta Hentikan Perdebatan Soal Lock Down
"Ini adalah bentuk-bentuk sinergi kita, rusun ini asetnya Setneg, kami perbaiki dari PUPR, alatnya diisi oleh BUMN, operasinya dari dokter TNI dan relawan, jadi semua masuk di sini, termasuk TNI dan Polri, dn dibuat komando dari Gugus Tugas pencegahan corona ini," jelas Basuki.
Sehingga ia memastikan bahwa kesiapan wisma untuk berubah fungsi sementara sebagai rumah sakit darurat pada hari ini akan rampung, karena hanya tinggal memasang instalasi alat medis portable pada Tower 7, sebelum digunakan pada 23 Maret besok.
"Jadi semua sudah 100 persen, sehingga instalasi akan ditempatkan di mana dimananya itu yang akan diatur siang ini, malam akan diatur gladi resik," kata Basuki.