7 Dokter Meninggal Ditengah Wabah Corona Indonesia, 6 Positif Covid-19, 1 Kelelahan
PB IDI mengumumkan tujuh dokter meninggal ditengah wabah corona. Enam meninggal karena terpapar Covid-19, satu kelelahan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh dokter meninggal dunia ditengah wabah virus corona (Covid-19).
Hal ini diumumkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui Instagramnya pada Minggu (22/3/2020) dan Senin (23/3/2020).
Minggu, @ikatandokterindonesia menuliskan ucapan belasungkawa atas meninggalnya enam dokter.
Mereka adalah:
1. dr Hadio Ali, Sp. S
Baca: Cara Atasi Stres Akibat Pandemi Corona, Batasi Kekhawatiranmu!
Baca: Kota Wuhan Memasuki Hari Kelima Nihil Kasus Positif Virus Corona
2. dr Djoko Judodjoko Sp. B
3. dr Laurentius P Sp. Kj
4. dr Adi Mirsa Putra Sp. THT
5. dr Ucok Martin Sp. p
6. dr Toni Daniel Silitonga
Tak berselang lama, IDI kembali mengunggah pernyataan mengenai penyebab meninggalnya enam dokter tersebut.
Berdasarkan pernyataan atas nama Ketua Umum PB IDI, dr Daeng M Faqih, SH, MH, dr Toni Daniel Silitonga meninggal karena kelelahan dan mengalami serangan jantung.
IDI menjelaskan, Daniel disibukkan dengan agenda mempersiapkan fasilitas kesehatan, khususnya wilayah Bandung Barat, untuk mencegah penyebaran corona.
Ia merupakan Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat, sekaligus Satgas Tim Penanggulangan Covid-19.
"KLARIFIKASI
Baca: WHO Sebut Strategi Lockdown Ternyata Tidak Mampu Perangi Virus Corona
Baca: Turis Indonesia ke Jepang Naik 0,3 Persen Saat Pandemi Corona
Terkait postingan IDI perihal wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI selama situasi pandemi Covid-19 ini, adalah benar dr Toni Daniel Silitonga dalam wafatnya bukan diseabkan langsung oleh Covid-19.
Namun, alm dr Toni Daniel Silitonga yang merupakan Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat, sekaligus Satgas Tim Penanggulangan Covid-19, di hari-hari terakhirnya sangat sibuk sekali mempersiapkan Fasilitas Kesehatan, khususnya di wilayah Bandung Barat agar sigap terhadap ancaman Covid-19, serta memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat Bandung Barat untuk waspada terhadap Covid-19.
Beliau berpulang dikarenakan kelelahan dan adanya serangan jantung.
IDI sangat mengapresiasi sebesar-besarnya kepada sejawat dr Toni yang diakhir hayatnya mendedikasikan pemikiran dan tenaga untuk penanganan Covid-19.
Semoga Tuhan YME menempatkan dr Toni ke tempat yang Terbaik. Amin YRA.
Ketua Umum PB-IDI, dr Daeng M Faqih, SH, MH."
Kemudian pada Senin, IDI kembali mengumumkan seorang dokter meninggal.
Yakni Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc, yang merupakan Guru Besar Epidemiologi FKM Universitas Indonesia.
Dokter Bambang meninggal di RS Persahabatan pada Senin pagi pukul 08.30 WIB.
Ketua Umum PB-IDI dokter Daeng pun mengonfirmasi penyebab meninggalnya ketujuh dokter tersebut.
Baca: Andrea Dian Positif Corona, Curhat Soal Rajin Olahraga : Sulit Hadapi Situasi Ini
Baca: Pilih Lockdown Ketimbang Social Distancing, Faisal Basri soal Data Korban Corona: Susah Minta Ampun
Dilansir Tribunnews, Daeng mengungkapkan enam dokter selain Toni Daniel Silitonga, meninggal karena terpapar Covid-19.
"Yang karena gangguan jantung akibat kecapekan dr Toni D Silitonga."
"Beliau kecapekan melaksanakan tugas di Dinkes Bandung sebagai PIC penanganan Covid-19 di daerahnya," terang Daeng, Senin.
"Yang lain terpapar Covid-19, termasuk dokter Prof Bambang yang hari ini meninggal karena juga terpapar Covid-19," imbuh dia.
Lebih lanjut, Daeng mengungkapkan belasungkawa atas wafatnya dokter anggota IDI ditengah wabah corona.
Ia pun mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
"PB IDI berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19."
"Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang Mulia."
"Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan, keikhlasan atas musibah ini," tandasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah dokter ditengah wabah Covid-19.
Mengutip Kompas.com, Yuri menyampaikan belasungkawa melalui keterangan tertulis, Minggu.
"Pemerintah bersedih untuk ini dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya."
"Yakinlah kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Apfia Tioconny Billy, Kompas.com/Dani Prabowo)