Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Pilu Anak dari Dokter yang Meninggal karena Covid-19: Lelucon Kalian Berubah jadi Air Mata

Sang Ayah Meninggal Karena Covid-19 Setelah Rawat Pasien Suspek yang paksa pulang dari RS, sang anak: lelucon kalian berubah jadi air mata kami.

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Curhat Pilu Anak dari Dokter yang Meninggal karena Covid-19: Lelucon Kalian Berubah jadi Air Mata
Instagram @hotmanparisofficial
Hotman Paris bagikan curhat pilu anak kehilangan ayahnya, dokter yang rawat pasien suspek covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menyelimuti tim medis Indonesia.

Kondisi medis Indonesia semakin tertekan setelah wabah virus corona (Covid-19) masuk ke Tanah Air.

Pekerja medis di seluruh penjuru negeri bekerja keras dan disibukkan dengan pasien terjangkiti virus corona.

Hingga kini, dikabarkan ada tujuh dokter yang meninggal dunia setelah wabah Covid-19 masuk di Indonesia sejak dua pekan lalu.

Enam dokter ikut terjangkiti virus mematikan ini.

Sementara satu lainnya kelelahan hingga menyerang jantung.

Satu di antara dokter yang berpulang tersebut ternyata adalah dokter yang kukuh merawat pasien.

BERITA REKOMENDASI

Hal tersebut terungkap melalui curhatan anak yang kehilangan ayah sekaligus dokter yang meninggal karena terjangkiti Covid-19.

Baca: Hasil Rapid Test Negatif, Jubir COVID-19: Itu Tidak Memberikan Jaminan

Baca: Cemas Corona Berlebihan Memicu Gejala Mirip Covid-19 di Tubuh, Ini Penjelasan Medisnya

Curhat pilu tersebut diunggah oleh pengacara ternama Hotman Paris Hutapea pada Senin (23/3/2020).

Hotman Paris hanya menuliskan 'Curhat seorang anak yg kehilangan Papanya' pada caption postingannya.

Pada postingan tersebut hanya ada potret putih abu-abu dan tulisan duka.

Ia menuliskan jika sebelum meninggal, ayahnya merawat pasien yang ternyata pasien suspek Covid-19.

Pasien tersebut memilih memaksa pulang dari Rumah Sakit Bintaro.

Padahal pasien tersebut memiliki rontgen paru-par yang sudah sangat buruk.

"Hari ini makna #dirumahsaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi airmata buat keluarga kami

Ya memang, ayah saya bisa dibilang bandel, disuruh jangan praktek bilangnya kasian orang dari jauh.

Ternyata pasien yang dibilang kasien itu adalah suspek covid dengan rontgen paru-paru sudah putih semua. Pasien tersebut pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu."

Setelah perawatan pasien suspek tersebut, sang ayang demam dan sesak.

Namun dokter tak pernah mengeluh akan sakitnya.

"Lalu apa efeknya?

Ayah saya demam, sesak.

FYI ayah saya adalah roang yang ga pernah ngeluh.

Patah kaki saja masi jalan, batuk-batuk masih ngajar dari rumah.

Jadi ketika mengeluh sesak, itu ga main-main

Dibawa ke RS, sesak ga membaik, naturasi terus turun, RJP, intubasi dan meninggal

Saya tulis ini cuma mau minta tolong plis untuk punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja dan yang uda di RS jangan bandel pulang paksa."

Ia juga menuliskan bagaimana menyedihkannya pasien di ruang isolasi jika merasakan kesakitan.

Bahkan ayahnya harus menghubungi orang rumah dan mengeluh sesak napas.

Baca: Belajar dari Taiwan dalam Mengatasi Wabah Corona, Ini 4 Poin Kuncinya

"Tahu apa yang papa lakukan pas sesak tadi malem? Telepon anak dan menantunya, minta tolong

Saya sampai menelpon rs untuk kasih tahu, karena keluarga ga bisa masuk."

Penulis curhatan tersebut akui marah atas sikap orang-orang yang masih memikirkan diri mereka sendiri.

"Marah? Jelas saya mraah karena ada orang-orang egois macam kalian yang ga mau nurut dan bawa penyakit buat keluarga kita."

Jangan menganggap remeh wabah virus corona di Indonesia.

Saat ini, WHO telah menetapkan pandemi Global atas mewabahnya Covid-19 di seluruh dunia.

Hingga kini, Senin (23/3/2020) Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 65 kasus baru.

Dengan demikian, jumlah total kasus positif Corona di Indonesia kini menjadi 579 kasus.

Adapun kasus kematian bertambah satu kasus sehingga jumlah pasien meninggal kini menjadi 49 orang.

Dan jumlah pasien sembuh juga bertambah 1 orang.

Kini, total terdapat 30 pasien dinyatakan sembuh.

Pemetaan penyebaran virus corona di Indonesia per provinsi dapat dilihat pada tautan berikut ini.

LINK >>>

*Disclaimer: data terus akan berubah setiap hari

Penyebaran Covid-19 sudah semakin masif di berbagai negara, simak gejala awal tubuh terjangkit corona.

Hari 1: Pasien demam.

Mereka mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka orang tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Hari 7: Ini adalah rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.

Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15parah, menurut CDC Cina) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan membangun paru-paru. ARDS seringkali berakibat fatal.

Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.

Pasien-pasien ini mungkin terus mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.

Hanya sebagian kecil yang mati: Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2 persen dalam tahap ini.

Hari 17: Rata-rata, orang yang sembuh dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.

Segera periksa ke medis jika tubuh merasakan beberapa gejala tersebut, terlebih jika Anda telah berinteraksi dengan orang yang baru saja bepergian luar negeri.

Silahkan hubungi hotline atau datang ke rumah sakit rujukan penanganan corona di Indonesia terdekat.

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas