Tower 5 dan 6 Siap Menyusul Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran Menjadi Tempat Isolasi Pasien Corona
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19.
Di Tower 7 tersebut, para pasien terkait Covid-19 atau virus corona akan diisolasi dan dirawat.
Wakil Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) Brigjen TNI Agung H Hermawanto mengatakan akan ada skenario tambahan apabila Tower 7 tak cukup menampung semua pasien.
Agung mengatakan dua tower lainnya yakni Tower 5 dan 6 siap dijadikan tempat isolasi untuk pasien virus corona.
Baca: Pesawat TNI Ditembaki Saat Akan Mendarat di Oksibil, Bawa 3 Ton Bahan Makanan
"Gedung-gedung tower 5, 6, dan 7 siap untuk tempat karantina atau isolasi. Sehingga bila tower 7 tak menampung, maka akan dipindah ke tower 5 dan 6," ujar Agung, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020).
Nantinya, di masing-masing tower akan memiliki ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Tak hanya itu, akan ada pula ruang yang digunakan sebagai laboratorium.
"Juga ada pemeriksaan lab, pemeriksaan radiologi, ada peralatan, perawatan ICU," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 yang berada di Wisma Atlet Kemayoran telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (23/3/2020) pagi tadi.
Sore ini, empat tower di Wisma Atlet Kemayoran pun sudah mulai beroperasi untuk menangani pasien terkait Covid-19 atau virus corona.
Baca: Ciri-ciri Baru Corona: Tak Bisa Cium Bau hingga Pasien Tak Tunjukkan Gejala
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan pada saat pelaksanaannya, RS Darurat Penanganan Covid-19 ini akan dibagi dalam tiga zona berbeda antara lain zona hijau, zona kuning, dan zona merah.
"Zona Hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang dapat memasuki daerah ini, termasuk di dalamnya dari pihak TNI, Polri, BNPB dan kelompok relawan," ujar Agus, dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Kemudian, Zona Kuning berada di Tower 3.
Zona ini akan diisi dokter, perawat hingga petugas paramedis lainnya.
Sementara untuk Zona Merah mencakup Tower 6 dan Tower 7.
Kedua tower inilah yang dialihfungsikan menjadi RS Darurat Penanganan Covid-19.
"Zona Merah adalah Tower 6-7, RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang dapat masuk ke zona ini selain pasien," kata dia.
Agus menerangkan bahwa para tenaga medis terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN termasuk dari rumah sakit swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya.
Sementara itu, kata dia, Markas Besar Angkatan Darat Pusat Kesehatan kemarin Minggu (22/3) telah mengirimkan 155 personil kesehatan angkatan darat ke RS Darurat Penanganan Covid-19 di Kemayoran.
Jumlah tersebut terdiri dari 11 dokter spesialis, 30 dokter umum, 1 apoteker, 3 asisten apoteker, 5 analis laboratorium, 5 penata rontgen, 50 perawat umum, 50 personil non medis.
"Mereka akan bertugas selama 1 bulan, sesuai surat nomor B/882/III/2020 tertanda Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono," jelas Agus.
Total Pasien Positif Covid-19 Jadi 579 Orang
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengungkap data terbaru pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia menjadi 579 pasien.
Achmad Yurianto mengatakan terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 65 orangn hingga Senin (23/3/2020) siang.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terdiri dari berbagai provinsi yang bisa kita lihat di tabel, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579 kasus," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
Baca: Ditutup Melemah, Rupiah Sentuh Level Rp 16.575 per Dolar AS
Acmad Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Sebelumnya, pada Minggu (22/3/2020) tercatat ada 64 kasus positif baru virus corona (Covid-19).
Dengan ada tambahan tersebut, kini total terdapat 514 kasus corona di Indonesia.
Berdasarkan data sebaran yang diterima Tribun, dari 64 kasus positif tersebut 40 di antaranya berada di DKI Jakarta.
Sehingga, total terdapat 307 kasus corona di Jakarta.
Lalu 4 kasus positif di Jawa Barat sehingga total 59, Jawa Tengah tambahan 1 orang positif corona jadi totalnya ada 15 pasien.
Baca: Cegah Corona, Panti Pijat di Semarang Diminta Ditutup, Kalau Ada yang Buka, Laporkan ke Kami
Jawa Timur bertambah 15 kasus sehingga total menjadi 41.
Sementara itu Kalimantan Selatan 1 kasus, dan merupakan kasus pertama di Wilayah tersebut.
Maluku 1 kasus dan Papua 2 kasus, dan merupakan kasus pertama di dua wilayah tersebut.
"Data ini kami berikan kepada kepala dinas kesehatan provinsi untuk kemudian dilanjutkan ke RS bagi kepentingan layanan perawatan rumah sakit dan kemudian diberikan kepada dinas dalam kepentingan melaksanakan contact tracing," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (22/3/2020).
Gejala Virus Corona
Lantaran corona sudah menjadi wabah, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari.
Tak lain agar kita bisa mendapat penanganan yang benar dan tak menulari orang lain jika benar-benar positif virus corona.
Berikut gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Rabu (18/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.
Baca: UPDATE Corona di Dunia, Pasien Positif Covid-19 Capai 219.345
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.
(Tribunnews.com/Yulis/Wahyu GP/ Sri Juliati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.