125 Ribu Kit Rapid Test Corona Diutamakan Untuk Tenaga Medis
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan 125 Ribu kit rapid test corona diutamakan untuk pekerja medis.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan 125 Ribu kit rapid test corona diutamakan untuk pekerja medis.
Alasannya mereka rentan terpapar virus corona.
Hal itu disampaikan Doni Monardo usai rapat bersama Presiden, Selasa (24/3/2020).
Baca: Terjangkit Virus Corona, Paulo Maldini Dapat Dukungan dari Fransesco Totti, Carles Puyol hingga Kaka
"Kementerian Kesehatan telah menyalurkan 125 ribu unit rapid test ke seluruh daerah. Kemudian presiden menekankan di sini bahwa penggunaan rapid test, ditujukan kepada pekerja medis karena mereka orang yang paling rentan, paling terdepan, dan berpeluang untuk terpapar," kata Doni Monardo dalam Konferensi Pers.
Selain untuk petugas medis, Rapid Test juga diutamakan untuk masyarakat yang berada di zona rawan Corona.
Baca: Nadiem Makarim & Komisi X DPR Sepakat UN Ditiadakan karena Corona, Beri Opsi Ini untuk Gantinya
Salah satu indikatornya adalah adanya warga di daerah tersebut ada yang sudah terjangkit virus Covid-19.
"Demikian juga kepada masyarakat yang berada di daerah zona yang rawan, karena sudah ada masyarakat di kawasan tersebut positif terkena covid ini," katanya.
Kasus Virus Corona di Indonesia: 686 Positif Covid-19, 30 Sembuh, dan 55 Orang Meninggal
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyebut mengunkap perkembang terbaru data pasien yang meninggal dunia akibat virus corona.
Achmad Yurianto menyebut hingga Selasa (24/3/2020) siang ada tambahan 7 orang pasien positif virus corona atau Covid-19 yang meninggal dunia.
Sehingga, total pasien positif virus corona di Indonesia yang meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 55 orang.
Baca: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Tewas di Kota Xiaogan yang Di-lockdown Pemerintah, Diduga karena Kelaparan
"Kemudian ada penambahan kasus meninggal 7 orang sehingag total 55 orang meninggal," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Acmad Yurianto pun menjelaskan pasien yang meninggal dunia tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Ia menambahkan, tak ada penambahan pasien sembuh virus corona.
Sehingga totalnya masih 30 orang.
"Kemudian tidak ada penambahan kasus sembuh, 30. Namun ada beberapa yang sudah sekali diperiksa spesimen negatif, kita tunggu besok," tambahnya.
Baca: Menhan Prabowo Serahkan Bantuan APD dan Rapid Test Rp 7 Miliar ke Gugus Tugas Covid-19
Achmad Yurianto mengupdate pasien positif virus corona (Covid-19) hingga saat ini totalnya ada 686 pasien.
Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 107 orang.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 107 kasus, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 686 kasus," kata Yurianto.
Gejala Virus Corona
Lantaran corona sudah menjadi wabah, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari.
Tak lain agar kita bisa mendapat penanganan yang benar dan tak menulari orang lain jika benar-benar positif virus corona.
Berikut gejala awal infeksi virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Rabu (18/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.
Baca: UPDATE Corona di Dunia, Pasien Positif Covid-19 Capai 219.345
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.
(Tribunnews.com/Yulis/Wahyu GP/ Sri Juliati)