3.300 Petugas Medis di Italia Tertular Virus Corona, Kurangnya Persiapan Dinilai sebagai Penyebab
Dokter dan perawat di Italia bertanggungjawab atas lebih dari delapan persen total kasus Covid-19 di negara ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dokter dan perawat di Italia "menyumbang" lebih dari delapan persen total kasus Covid-19 di negara ini.
Sementara jumlah infeksi terus meningkat menjadi 10 persen di satu wilayah paling parah di Italia.
Menurut sejumlah peneliti, tingkat infeksi pada paramedis di Italia lebih tinggi dua kali lipat dari China.
Dilansir Telegraph, sampai saat ini sudah ada 3.300 petugas kesehatan yang terinfeksi dari total 81.000 kasus Covid-19.
Baca: RS di Italia Kekurangan Ventilator, Pasien Covid-19 Usia di Atas 60 Tahun akan Direlakan Meninggal
Baca: Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Bagai ICU
Bila dikonversi ke persentase keseluruhan infeksi, maka korban yang berjatuhan dari kalangan medis sekitar empat persen.
Angka-angka ini menunjukkan seberapa besar bahaya staf medis dan perawat di garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.
Para ahli menyalahkan kurangnya perlindungan kepada paramedis saat tahap awal krisis pandemi Covid-19 ini.
Sementara itu menurut data yang dikumpulkan Selasa lalu oleh Gimbe Foundation, petugas kesehatan yang terinfeksi menyumbang 2.629 dari total kasus corona di Italia, setara dengan 8.3 persen dari total.
Data yang menjadi dasar studi yayasan ini adalah angka resmi dari Istituto Superiore di Sanità (Institusi Sekolah Kesehatan).
Di wilayah utara Piedmont, satu di antara daerah dengan infeksi terparah, petugas kesehatan diperkirakan bertanggung jawab atas 10,6 persen kasus Covid-19.
Data terpisah ini dihimpun oleh unit krisis wilayah Piedmont.
Unit ini memperkirakan bahwa ada 250 dokter dan perawat di Piedmont terinfeksi virus.
Sementara itu menurut otoritas persatuan manajerial medis Anaao Assomed, antara 110 sampai 150 dokter bisa saja tertular virus selama mereka bekerja.
"Kami takut hampir kehilangan kendali," kata sekretaris serikat pekerja, Chiara Rivetti.