Benarkah Virus Corona Bisa Bertahan di Udara? Pakar Virus Beri Penjelasan
Setelah pernyataan tersebut,ada beberapa kabar jika virus corona dapat bertahan hidup selama tiga jam di udara, bagaimana penjelasan pakar virus?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Penelitian terkait virus corona masih terus digencarkan seluruh dunia.
Baru-baru ini, ada kemungkinan virus bertahan di udara lebih lama.
Dikutip Kompas.com dari CNBC, Dr Maria Van Kerkhove menyebut kalau ada kemungkinan partikel-partikel virus dapat tertinggal di udara.
Otoritas kesehatan dunia mengatakan penyakit pernapasan menyebar melalui kontak manusia ke manusia.
Butiran-butiran yang dibawa melalui bersin dan batuk serta kuman yang tertinggal pada benda mati.
Virus corona dapat melayang di udara, tetap menggantung di udara tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti panas dan lembab.
Setelah pernyataan tersebut, ada beberapa informasi yang beredar di masyarakat.
Termasuk virus corona akan mengambang di udara selama tiga jam.
Lalu bagaimana pendapat pakar virus terkait hal ini?
Baca: Risma Minta Warga Surabaya Tak Bepergian ke Luar Kota Maupun Luar Negeri
Baca: Penularan Corona Bisa Tanpa Gejala, Berikut Cara Mengujinya Melalui Tes Covid-19
Menurut Dokter hewan sekaligus pakar virus Indonesia, Indro menyebut kalau virus yang mengambang di udara selama tiga jam adalah kesalahan.
"Asumsi bahwa dia bertahan dan ngambang-ngambang di udara selama tiga jam itu salah," ujar Indro melalui kanal YouTube Official iNews.
Menurut Indro, virus membutuhkan media untuk bertahan hidup.
"Virus perlu media untuk bisa bertahan hidup. Karena virus tidak punya kemampuan untuk memperbanyak diri di luar tubuh. Kalau masuk ke dalam tubuh baru bisa memperbanyak diri," jelas Indro.
Lebih lanjut, Indro menjelaskan kalau virus corona memerlukan media untuk menyalurkan dari tubuh satu ke tubuh lain.
Baca: Gejala dan Ciri Corona, Kehilangan Indra Perasa & Penciuman Bisa Jadi Tanda Ada Covid-19 di Tubuh
"Nah medianya yang cocok untuk covid-19 itu adalah butiran-butiran air. Seseorang yang terinfeksi kemudian dia bersin dan menyembur," lanjut Indro.
Indro menjelaskan kalau virus hanya bertahan melalui media bersin dan batuk dari orang yang terinfeksi.
Bahkan virus hanya bertahan di radius tertentu, yakni satu hingga satu setengah meter saja.
Hal ini berhubungan dengan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak.
Indro kemudian menyarankan agar orang yang sakit diharapkan tidak bepergian.
"Lebih aman lagi, yang sakit enggak perlu keluar. Di rumah saja, minum vitamin disehatkan," lanjut Indro.
Indro juga menjelaskan beberapa hal yang membuat virus corona bisa bertahan lebih lama, tergantung suhu dan kelembaban suatu media.
Simak penjelasannya berikut ini:
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.