Diminta Ganjar Buat APD untuk Jateng, RS Moewardi Hanya Mampu Terbatas: Kami Bukan Produsen Konveksi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke RS Moewardi sempat meminta rumah sakit tersebut untuk memproduksi APD untuk seluruh Jateng.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Salurkan ke Dinkes Jateng
Kabid Pelayanan RSUD Moewardi Solo Bambang SW menjelaskan soal produksi APD RS Moewardi dalam wawancara unggahan YouTube KOMPASTV, Senin (23/3/2020).
Bambang menjelaskan proses produksi APD ini tidak boleh sembarangan dan harus benar-benar steril.
"Buatannya supaya tetap steril, kita perhatikan, yang menjahit tetap harus cuci tangan, pakai handrub, pakai masker," ujar Bambang.
Bambang menyebut pembuatan APD ini sebenarnya untuk pihak RS Moewardi saja lantaran APD kini langka di mana-mana.
Namun lantaran RS Moewardi milik Pemprov Jateng, maka dari itu rumah sakit ini siap untuk mendistribusikan ke rumah sakit lain di Jateng.
"Ini sebetulnya untuk keperluan internal. Kalau untuk seluruhnya kan harus punya AKD (izin produksi), kami enggak punya, jadi ini internal, " terang Bambang.
"Ini untuk internal rumah sakit dan tentunya untuk kebutuhan kalau provinsi, Dinkes, kan sama saja dengan rumah sakit."
"Kalau Dinkes minta ya kita buatkan," ujarnya.
Diketahui, harga APD cukup terjangkau, yakni Rp 50 ribu, sedangkan harga normal APD bisa mencapai Rp 150 ribu ke atas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sudah meninjau produksi APD itu dan sangat mengapresiasinya.
"RS Moewardi dengan kreatif membuat sendiri, harganya jauh lebih murah," puji Ganjar dalam kunjungannya ke RS Moewardi.
Ganjar kemudian mengimbau rumah sakit di Jateng untuk memesan APD buatan RS Moewardi melalui Dinas Kesehatan Jateng.
"Maka, kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, Anda boleh kontak ke Dinas Kesehatan Provinsi agar kita menyiapkan dengan baik," imbaunya.