ODP Covid-19 di Sumut Melonjak Jadi 3.880 Kasus
Dokter Aris Yudhariansyah mengatakan bahwa saat ini pasien yang berstatus PDP berjumlah 71 orang
Editor: Hendra Gunawan
Dia juga melanjutkan dengan penegasan penggunaan masker.
"Selanjutnya, menggunakan masker pada saat dan batuk dan kurang sehat, sehingga pada saat batuk dan bersin, kita tidak menyebabkan droplet dalam tubuh kita bisa bertebaran dimana-mana," tambahnya.
Lagi, dua tetap mengajak masyarakat Sumatera Utara lebih terbuka berkonsultasi dengan pihak pelayanan kesehatan terdekat terkait Covid-19.
"Masyarakat bisa berkonsultasi dengan fasilitas mana saja terdekat dimana kita tinggal. Sehingga bisa di screening awal apakah penyakit tersebut yang disebabkan Covid-19, atau bukan Covid-19," lanjutnya.
"Oleh karena itu, janganlah bosan-bosan berkonsultasi di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat sehingga informasi yang bapak/ibu dapatkan adalah informasi yang tepat," tambahnya.
Aris Yudhariansyah menghimbau bahwa konsultasi tersebut akan memampukan pihak pelayanan kesehatan memberikan arahan lebih lanjut agar pencegahan penyebaran Covid-19 ini lebih optimal.
"Dan kita dapat mengambil langkah-langkah berikutnya, sehingga kita tidak menimbulkan kepanikan-kepanikan yang ada di masyarakat," tambahnya.
"Berikutnya apabila kita sudah mampu melakukan ini, maka ada upaya yang kita lakukan, yaitu karantina diri. Ini penting manakala kita mengalami gejala-gejala seperti influenza, maka yang perlu dilakukan pertama sekali adalah yakinkan bahwa kita tidak melakukan penularan penyakit ini kepada orang lain," lanjutnya.
Kembali ditegaskan bahwa penggunaan masker, tinggal di dalam rumah serta tindak lainnya adalah upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Oleh sebab itu, gunakan masker, tinggal di dalam rumah, jaga jarak dengan anggota keluarga yang lain, serta jangan lupa jaga kebersihan," terangnya.
"Bisa saja pada saat kita batuk, hal itu mengenai barang-barang dan barang itu disentuh orang lain, dan hal itu bisa membuat orang lain terinfeksi Covid-19," tambahnya.
Aris Yudhariansyah memberikan keterangan bahwa secara tak sadar kondisi kaum muda yang memiliki daya tahan tubuh bagus bisa saja sudah menjadi pembawa Covid-19.
"Apabila Covid-19 menyerang kaum muda yang kondisi fisiknya bagus, status imunitasnya juga baik, mungkin tidak memberikan gejala-gejala atau hanya memberikan gejala ringan, atau bahkan tidak memberikan gejala-gejala apapun. Tetapi ingat, dia sudah menjadi pembawa virus," terangnya.
"Apalagi kita tidak langsung melakukan isolasi dengan baik, maka kemungkinan orang yang kemudian kita jumpai yang daya tahan tubuhnya lebih lemah atau memiliki penyakit-penyakit kronis, maka merekalah yang kemudian rentan terhadap infeksi Covid-19 ini," pungkasnya.