Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Penularan Virus Corona di Kantor, Alasan Lebih Baik Kerja di Rumah

Berikut cara penularan virus Corona di kantor, alasan mengapa lebih baik bekerja di rumah.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cara Penularan Virus Corona di Kantor, Alasan Lebih Baik Kerja di Rumah
Pexels.com
Ilustrasi bekerja di kantor - Berikut cara penularan virus Corona di kantor, alasan mengapa lebih baik bekerja di rumah. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin negara di seluruh dunia telah memberi mandat kepada para pekerja untuk bekerja dari rumah.

Langkah-langkah ini merupakan upaya untuk menahan penyebaran virus Corona.

Pekerja dianggap lebih aman untuk mengisolasi diri di rumah.

Melarang karyawan untuk bekerja di kantor bukan tanpa alasan.

Kantor juga merupakan tempat utama di mana virus dan bakter dapat menyebar.

Baca: Gejala Virus Corona Ringan hingga Berat, Simak Perbedaannya dengan Flu Biasa

Baca: Antisipasi Pandemi Global, Ini Tips Kerja di Rumah

Dilansir BBC.com, para peneliti telah menunjukkan bahwa serangga, kuman, virus, dan bakteri menyebar dengan mudah di kantor.

Krissi Hewitt, direktur penelitian kelembagaan dan inisiatif strategis di North Carolina School of Science and Mathematics, telah meneliti kehidupan mikroba di kantor.

BERITA TERKAIT

"Orang-orang menghabiskan sebagian besar rutinitas mereka di dalam kantor, di mana terjadi interaksi tinggi di dalam ruangan dan meja yang digunakan bersama. Itu dapat meningkatkan jumlah mikroba pada permukaan dan di udara," kata Hewitt.

Ilustrasi bekerja di kantor.
Ilustrasi bekerja di kantor. (Pexels.com)

Dengan kata lain, banyak area yang sering disentuh di kantor dan bisa menjadi vektor untuk penyebaran virus.

Semakin banyak orang yang menyentuh suatu benda atau area, semakin tinggi risiko kontaminasi.

Jonathan Sexton, seorang peneliti di College of Public Health di University of Arizona, menemukan bahwa tempat-tempat seperti kulkas, pegangan laci, gagang keran, pegangan pintu, dan cerek kopi cenderung memiliki konsentrasi kuman tertinggi.

Cerek kopi.
Cerek kopi. (Pexels.com)

Sebuah studi oleh American Society for Microbiologi yang berjudul "How quickly viruses can contaminate buildings and how to stop them" pada 2014 membuktikannya.

Para peneliti menempatkan sampel virus yang tidak berbahaya pada gagang pintu atau meja di kantor.

Seorang peneliti studi, Charles Gerba, mengatakan area pertama yang terkontaminasi adalah ruang untuk coffee break.

Dalam 2-4 jam, virus dapat diteteksi pada 40-60 persen pekerja, pengunjung dan benda yang biasa disentuh.

Kebersihan yang buruk dari para pekerja kantor juga dapat memperburuk.

Diberitakan Business Matters UK, sebuah survei di Inggris tahun 2019 menunjukkan, hanya 61 persen karyawan di inggris yang mencuci tangan dengan benar menggunakan air hangat dan sabun setelah pergi ke toilet.

Virus di Udara

Permukaan benda atau area hanyalah satu dari medium lain.

Risiko penyebaran virus terbesar adalah di udara.

"Risiko besar bukan dari fisik kantor, tetapi dari karyawan yang sakit," kata Dr Ali Khan, seorang ahli epidemiologi dan profesor di College of Public Health UNMC, University of Nebraska.

"Jika satu orang sakit, ia dapat menyebarkan kuman melalui batuk dan bersin, menyentuh permukaan dan kontak dengan orang lain. Bahkan, meskipun mereka berdiam diri di meja mereka, kuman juga dapat disebarkan oleh droplet di udara yang mengendap di permukaan apa pun dan menyebabkan kontaminasi," tutur Khan.

Contoh interaksi di kantor.
Ilustrasi interaksi di kantor. (Pexels.com)

Udara di kantor yang bersirkulasi juga dapat berkontribusi pada penyebaan mikroba.

Hewitt mengatakan, mikroba dapat disebarkan melalui udara dan dalam sistem ventilasi di ruangan.

"Pemeliharaan sistem dan filtrasi berdampak pada bagaimana kontaminan mengalir di udara, sehingga bangunan yang belum diservis dengan baik untuk mempertahankan sirkulasi, filtrasi, kelembaban, dan suhu yang tepat dapat berkontribusi pada jumlah mikoorganisme yang lebih tinggi yang bergerak melalui sistem," jelasnya.

Jangan Lupa Cuci Tangan

Setelah pemerintah menganjurkan untuk bekerja di rumah, kantor-kantor menjadi lebih sepi.

Bagi yang tetap memilih bekerja di kantor, lingkungan memang menjadi lebih terkendali karena hanya sedikit orang yang masuk bekerja.

Lebih sedikit orang, lebih sedikit permukaan yang disentuh.

Lisa Ackerley, seorang praktisi kesehatan lingungan dan wakil ketua International Scientific Forum on Home Hygiene mengatakan, intensitas kontak dan interaksi di kantor juga berkurang.

Namun, jika pekerja kantoran tersebut pergi ke luar, dia masih bisa membawa virus ke rumah.

"Virus tidak bisa berkembang secara spontan di rumah Anda. Virus harus dibawa oleh manusia yang terinfeksi," kata Khan.

Itu berarti, bersentuhan dengan seseorang yang sakit atau menyentuh permukaan yang terinfeksi virus dapat membuat seseorang memindahkan virus ke rumahnya.

Virus, termasuk Covid-19 dapat masuk ke dalam tubuh jika seseorang sering menyentuh area wajah.

Bahkan, jika virus ada di tangan, virus dapat masuk ke dalam tubuh.

Penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara benar.
Ilustrasi cuci tangan. (countryliving.com)

Itulah mengapa, baik bekerja di kantor maupun di rumah, orang harus memprioritaskan sanitasi.

Meskipun area atau benda yang digunakan bersama di rumah lebih sedikit dibandingkan di kantor, jika kuman masuk ke lingkungan baru, seseorang dapat tertular virus apa pun.

"Kantor dan tempat lain dengan penghuni yang banyak akan menjadi tempat yang baik untuk menyebarkan penyakit ini," kata han.

Oleh karena itu, ide yang bagus adalah tetap mencuci tangan apa pun yang terjadi.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas