Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Tips Aman Jaga Jarak saat Belanja di Tengah Covid-19, Beli yang Dibutuhkan Saja!

Corona atau pandemi Covid-19 ini seketika membuat kegiatan di seluruh dunia seakan lumpuh. Sudah ada sejumlah negara yang melakukan lockdown.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 5 Tips Aman Jaga Jarak saat Belanja di Tengah Covid-19, Beli yang Dibutuhkan Saja!
AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA
Pengemudi Ojek Online dan Pelanggan pengiriman makanan duduk di kursi yang terpisah untuk menjaga jarak sosial, sebagai bagian dari upaya untuk menahan virus corona COVID-19, ketika mereka menunggu pesanan takeaway di pusat perbelanjaan Central Pinklao di Bangkok. Kamis (26/3/2020). (AFP/Lillian SUWANRUMPHA) 

TRIBUNNEWS.COM - Corona atau pandemi Covid-19 ini seketika membuat kegiatan di seluruh dunia seakan lumpuh.

Bagaimana tidak, menyusul China, sudah ada sejumlah negara yang melakukan lockdown.

Artinya semua warga negara harus bertahan duduk manis di dalam rumah demi memutus rantai infeksi Covid-19.

Indonesia juga sudah memberlakukan ini sejak beberapa minggu lalu, lebih tepatnya sosial distancing atau jarak sosial.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa anjuran ini kurang kuat, sehingga pihaknya merilis physical distancing atau jarak fisik.

Baca: Belanja Bulanan sampai Rp 13 Juta, Nikita Mirzani: Enggak Panic Buying, Ini Keperluan Satu Bulan

Baca: Saat APD untuk Tenaga Media Langka di Tengah Wabah Corona, Beredar Foto Warga Belanja Pakai Hazmat

Jadi kini segala kegiatan massa yang tidak penting sebaiknya tidak dilakukan.

Namun tentu beberapa kegiatan masih diperbolehkan, bahkan di negara-negara mengadopsi lockdown.

Berita Rekomendasi

Salah satunya adalah belanja.

Tetapi terkadang resah juga belanja di pasar atau supermarket dan bertemu banyak orang.

Berikut 5 tips cara mempraktikkan jarak fisik saat berbelanja menurut Guardian:

1. Berikan Jarak 2 Meter dari Orang Lain

Berusahalah untuk menjaga jarak dan menghindari orang-orang di dalam pasar sejauh mungkin.

Lebih baik sabar mengantri saat ingin mengambil sesuatu di freezer atau etalase sayuran.

Mungkin beberapa supermarket sudah memberlakukan ini, tapi setidaknya harus berusaha sendiri bila jarak aman tidak diberlakukan.

Panic buying warga membeli kebutuhan harian di sebuah supermarket.
Panic buying warga membeli kebutuhan harian di sebuah supermarket. (istimewa)

Baca: Physical Distancing? Jangan Sedih, Saatnya Merawat Paru-paru di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: 5 Hal Positif yang Bisa Dilakukan saat Physical Distancing Menurut Ketua Aliansi Telemedis Indonesia

Sayangnya bila pembayaran menggunakan kartu atm, maka mau tidak mau tangan harus menyentuh tombol yang sudah banyak ditekan orang lain.

Oleh karena itu, usahakan tidak memegang area wajah setelah melakukan pembayaran.

Bila supermarket menyediakan hand sanitizer, menfaatkan untuk mencuci tangan dan membersihkan gagang troli belanjaan.

2. Jangan Belanja Ramai-ramai

Sebisa mungkin berbelanja sendiri saja untuk mengurangi potensi penyebaran.

Namun lain halnya bila memiliki orang tuan atau anak-anak yang tidak bisa ditinggal di rumah.

Belanja sendiri akan mengurangi jumlah orang di dalam toko dan membuat jarak fisik lebih mudah dilakukan.

Baca: Atasi Bosan saat Physical Distancing, Dokter Sarankan Bisnis Online Masker Kain

Baca: Pencairan Bansos Program Sembako Terapkan Physical Distancing Agar Tidak Berkerumun

Masih melansir Guardian, penelitian menunjukkan rata-rata seseorang terjangkit Covid-19 lima hari sebelum menunjukkan gejala.

Sehingga selama periode itu, seseorang bisa menyebaran virus tanpa sengaja kepada orang lain.

3. Hanya Membeli yang Dibutuhkan

Wajar rasanya bila orang-orang kini merasa khawatir terkait persediaan kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi Covid-19 ini.

Apalagi bila disuruh mengisolasi diri selama dua pekan atau untuk warga di tengah lockdown.

Namun panic buying juga tidak dibenarkan, sebab bisa membuat orang-orang yang membutuhkan malah kekurangan.

Pengunjung memborong tisu toilet di Bangkok, Thailand, imbas panic buying yang disebabkan wabah virus corona, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.(AFP/JACK TAYLOR)
Pengunjung memborong tisu toilet di Bangkok, Thailand, imbas panic buying yang disebabkan wabah virus corona, Senin (16/3/2020). Di tengah kepanikan wabah virus corona, selain kebutuhan pokok, tisu toilet menjadi salah satu barang yang paling diburu di banyak negara.(AFP/JACK TAYLOR) (AFP/JACK TAYLOR)

Baca: Mengelola Stres saat Physical Distancing, Psikolog Sarankan Membuat Rutinitas Baru

Baca: Psikolog Sarankan Masyarakat Membatasi Informasi Agar Tidak Cemas Selama Physical Distancing

Seperti halnya seorang perawat asal Inggris yang menangis karena kehabisan stok di Supermarket beberapa waktu lalu.

Menimbun makanan yang tidak tahan lama justru membuat peningkatan limbah, karena mungkin sudah habis waktu layak makan sebelum dikonsumsi.

Bila semua orang hanya membeli yang dibutuhkan, pasti akan ada cukup barang kerbutuhan untuk semua orang.

4. Hargai Jam Belanja

Aturan ini sudah berlaku di sejumlah supermarket di luar negeri.

Di sana toko kebutuhan primer menyisihkan jam-jam tertentu khusus melayani belanja karyawan di sektor penting, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan mendasar.

Sebab mereka yang berpotensi besar terjangkit virus corona.

Jadi ada baiknya tidak melanggar aturan ini bila bukan termasuk kelompok rentan tersebut.

5. Lebih Baik Belanja Memakai Delivery

Jika layanan ini tersedia di supermarket atau mungkin ojek online, mungkin bisa dimanfaatkan.

Sebab semakin sedikit orang di jalanan atau pertokoan, maka semakin kecil seseorang menularkan atau tertular wabah Covid-19.

Ini juga berguna untuk memaksimalkan physical distancing atau jarak fisik di rumah.

Selain menjaga kesehatan tubuh, tapi juga melindungi paramedis agar tidak kewalahan menerima pasien infeksi corona.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas