5 Tips Aman Jaga Jarak saat Belanja di Tengah Covid-19, Beli yang Dibutuhkan Saja!
Corona atau pandemi Covid-19 ini seketika membuat kegiatan di seluruh dunia seakan lumpuh. Sudah ada sejumlah negara yang melakukan lockdown.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Corona atau pandemi Covid-19 ini seketika membuat kegiatan di seluruh dunia seakan lumpuh.
Bagaimana tidak, menyusul China, sudah ada sejumlah negara yang melakukan lockdown.
Artinya semua warga negara harus bertahan duduk manis di dalam rumah demi memutus rantai infeksi Covid-19.
Indonesia juga sudah memberlakukan ini sejak beberapa minggu lalu, lebih tepatnya sosial distancing atau jarak sosial.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa anjuran ini kurang kuat, sehingga pihaknya merilis physical distancing atau jarak fisik.
Baca: Belanja Bulanan sampai Rp 13 Juta, Nikita Mirzani: Enggak Panic Buying, Ini Keperluan Satu Bulan
Baca: Saat APD untuk Tenaga Media Langka di Tengah Wabah Corona, Beredar Foto Warga Belanja Pakai Hazmat
Jadi kini segala kegiatan massa yang tidak penting sebaiknya tidak dilakukan.
Namun tentu beberapa kegiatan masih diperbolehkan, bahkan di negara-negara mengadopsi lockdown.
Salah satunya adalah belanja.
Tetapi terkadang resah juga belanja di pasar atau supermarket dan bertemu banyak orang.
Berikut 5 tips cara mempraktikkan jarak fisik saat berbelanja menurut Guardian:
1. Berikan Jarak 2 Meter dari Orang Lain
Berusahalah untuk menjaga jarak dan menghindari orang-orang di dalam pasar sejauh mungkin.
Lebih baik sabar mengantri saat ingin mengambil sesuatu di freezer atau etalase sayuran.
Mungkin beberapa supermarket sudah memberlakukan ini, tapi setidaknya harus berusaha sendiri bila jarak aman tidak diberlakukan.
Baca: Physical Distancing? Jangan Sedih, Saatnya Merawat Paru-paru di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: 5 Hal Positif yang Bisa Dilakukan saat Physical Distancing Menurut Ketua Aliansi Telemedis Indonesia
Sayangnya bila pembayaran menggunakan kartu atm, maka mau tidak mau tangan harus menyentuh tombol yang sudah banyak ditekan orang lain.
Oleh karena itu, usahakan tidak memegang area wajah setelah melakukan pembayaran.
Bila supermarket menyediakan hand sanitizer, menfaatkan untuk mencuci tangan dan membersihkan gagang troli belanjaan.
2. Jangan Belanja Ramai-ramai
Sebisa mungkin berbelanja sendiri saja untuk mengurangi potensi penyebaran.
Namun lain halnya bila memiliki orang tuan atau anak-anak yang tidak bisa ditinggal di rumah.
Belanja sendiri akan mengurangi jumlah orang di dalam toko dan membuat jarak fisik lebih mudah dilakukan.
Baca: Atasi Bosan saat Physical Distancing, Dokter Sarankan Bisnis Online Masker Kain
Baca: Pencairan Bansos Program Sembako Terapkan Physical Distancing Agar Tidak Berkerumun
Masih melansir Guardian, penelitian menunjukkan rata-rata seseorang terjangkit Covid-19 lima hari sebelum menunjukkan gejala.
Sehingga selama periode itu, seseorang bisa menyebaran virus tanpa sengaja kepada orang lain.
3. Hanya Membeli yang Dibutuhkan
Wajar rasanya bila orang-orang kini merasa khawatir terkait persediaan kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi Covid-19 ini.
Apalagi bila disuruh mengisolasi diri selama dua pekan atau untuk warga di tengah lockdown.
Namun panic buying juga tidak dibenarkan, sebab bisa membuat orang-orang yang membutuhkan malah kekurangan.
Baca: Mengelola Stres saat Physical Distancing, Psikolog Sarankan Membuat Rutinitas Baru
Baca: Psikolog Sarankan Masyarakat Membatasi Informasi Agar Tidak Cemas Selama Physical Distancing
Seperti halnya seorang perawat asal Inggris yang menangis karena kehabisan stok di Supermarket beberapa waktu lalu.
Menimbun makanan yang tidak tahan lama justru membuat peningkatan limbah, karena mungkin sudah habis waktu layak makan sebelum dikonsumsi.
Bila semua orang hanya membeli yang dibutuhkan, pasti akan ada cukup barang kerbutuhan untuk semua orang.
4. Hargai Jam Belanja
Aturan ini sudah berlaku di sejumlah supermarket di luar negeri.
Di sana toko kebutuhan primer menyisihkan jam-jam tertentu khusus melayani belanja karyawan di sektor penting, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan mendasar.
Sebab mereka yang berpotensi besar terjangkit virus corona.
Jadi ada baiknya tidak melanggar aturan ini bila bukan termasuk kelompok rentan tersebut.
5. Lebih Baik Belanja Memakai Delivery
Jika layanan ini tersedia di supermarket atau mungkin ojek online, mungkin bisa dimanfaatkan.
Sebab semakin sedikit orang di jalanan atau pertokoan, maka semakin kecil seseorang menularkan atau tertular wabah Covid-19.
Ini juga berguna untuk memaksimalkan physical distancing atau jarak fisik di rumah.
Selain menjaga kesehatan tubuh, tapi juga melindungi paramedis agar tidak kewalahan menerima pasien infeksi corona.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)