Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Erlina Burhan: Garda Terdepan untuk Memutus Rantai Penularan COVID-19 adalah Masyarakat

Dokter menegaskan, garda terdepan dalam pemutusan rantai penularan virus corona ini adalah seluruh masyarakat.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Dokter Erlina Burhan: Garda Terdepan untuk Memutus Rantai Penularan COVID-19 adalah Masyarakat
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus COrona 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis paru-paru RSUP Persahabatan Dr. dr. Erlina Burhan Msc Sp. P (K), mengatakan memutus rantai penularan virus corona (COVID-19) sangat perlu dilakukan.

Ia pun menegaskan, garda terdepan dalam pemutusan rantai penularan virus corona ini adalah seluruh masyarakat.

"Memutus rantai penularan ini merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan bilamana ingin lepas dari COVID-19," kata Erlina, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube BNPB, Senin (30/3/2020).

"Saya ingin menyampaikan, garda terdepannya adalah masyarakat, bukan tenaga kesehatan, jadi masyarakat lah yang berperan," sambungnya.

Seperti yang diketahui, Erlina menambahkan, penularan COVID-19 dapat terjadi melalui dua cara.

Di antaranya yaitu penularan langsung dan tidak langsung.

"Langsung itu adalah bila mana pasien batuk, maka akan keluar droplet atau cipratan yang keluar saat batuk atau bersin dan jaraknya sekitar satu meter," terangnya.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, menurut Erlina, menjaga jarak atau physical distancing menjadi hal yang harus secara disiplin dilaksanakan setiap orang.

Baca: Cara Menggunakan Hand Sanitizer yang Benar, Jika Tangan Terlalu Kotor Gunakan Air & Sabun

"Untuk mengantisipasi penularan langsung perlu dilakukan beberapa hal seperti memakai masker bagi yang sakit dan merasa tidak sehat, berjarak lebih dari 1 meter, dan di rumah aja," ungkapnya.

"(Di rumah aja) ini penting karena ini mencegah interaksi dengan orang."

"Menghindari interaksi sosial ini di ataranya menghindari bertemu banyak orang, menghindari kerumunan, jika tidak perlu tidak usah keluar," tegasnya.

Sementara itu, apabila sangat mendesak untuk keluar rumah, Erlina menyarankan untuk tetap menjaga jarak dan menggunakan masker apabila berada di kerumunan.

"Kalau sangat-sangat penting, harus keluar, dan berinteraksi dengan orang, jaga jarak satu meter, dan apabila berada di kerumunan lebih baik pakai masker," pesannya.

Baca: Mencegah Terinfeksi Virus Corona dengan Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Ini 7 Caranya

Sedangkan penularan lainnya, yaitu penularan tidak langsung.

Penularan tidak langsung dapat terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi dengan virus.

"Penularan tidak langsung adalah apabila menyentuh benda yang terkontaminasi dengan virus sehingga tangan kita tercemar oleh virus tersebut, sehingga yang paling efektif adalah mengupayakan untuk tidak menyentuh wajah," kata Erlina.

Ia pun menekankan pentingnya mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.

Lakukan Physical Distancing

Physical distancing menjadi anjuran pemerintah sebagai langkah untuk memerangi pandemi Covid-19.

Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap di rumah dan menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, bukan berarti memutuskan kontak dengan teman dan keluarga secara sosial, hanya menjaga jarak secara fisik.

Dikutip Tribunnews.com dari  bbs.bt, WHO menyampaikan physical distancing adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai arahan pemerintah soal tetap di rumah di tengah wabah Covid-1.

Bukan memutuskan kontak sosial dengan keluarga dan teman-teman, tetapi tentang menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakitnya tidak menyebar.

Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia, 1.285 Pasien Positif di 30 Provinsi & Permintaan Karantina Wilayah

Baca: 1 Desa di Purbalingga Lakukan Isolasi Mandiri Setelah Besuk Pasien yang Ternyata Positif Corona

Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah di seluruh dunia menginstruksikan kepada masyarakat untuk menghindari pertemuan publik.

WHO mengatakan lebih baik disebut jarak fisik dan bukan jarak sosial.

“Tapi yang ingin saya tekankan di sini adalah jarak fisik. Mengapa saya mengatakan itu adalah karena beberapa orang yang berada di karantina memerlukan interaksi sosial."

"Sekarang mudah melalui media sosial. Menurut definisi, interaksi sosial dapat dilakukan menggunakan media sosial. Jadi yang kami maksud di sini adalah jarak fisik, ” kata Dr Rui Paulo de Jesus, Perwakilan WHO di Bhutan.

Mengapa seseorang harus mempertimbangkan menjaga jarak fisik saat berinteraksi dengan orang-orang?

“Penyakit ini akan ditransfer dari satu orang ke orang lain melalui tetesan ketika Anda batuk, tetesan itu mengandung virus. Berdasarkan ilmu pengetahuan, ketika Anda batuk atau bersin )tetesan) tidak akan pergi lebih dari satu meter atau tiga kaki."

"Jadi jarak fisik adalah ketika kita berinteraksi dengan orang-orang, kita perlu menjaga jarak minimal satu meter."

"Hal-hal lain seperti penutupan sekolah, menghindari pertemuan publik, dasar untuk ini sebenarnya adalah ilmu sederhana. Itulah sebabnya pemerintah mengambil langkah yang sangat tepat untuk mencegah pertemuan publik, ” tambahnya.

Sebuah penilaian yang dilakukan oleh WHO menyimpulkan satu orang yang terkena dampak memiliki potensi untuk menginfeksi antara dua hingga tiga orang.

Hal demikian dapat dihindari jika orang melakukan jarak fisik.

Baca: Christina Ceritakan Perjuangannya Hingga Sembuh dari Virus Corona: Hari Luar Biasa Berat & Sendirian

Baca: Kisah di Balik Potret Pengantin Pakai Masker dan Jas Hujan saat Wabah Corona, Begini Ceritanya

“Anda lihat apa yang terjadi di Tiongkok. Mereka lockdown seluruh kota dengan 10 atau 11 juta orang. Jadi orang tidak berinteraksi dan sekarang Anda melihat bahwa sampai kemarin tidak ada kasus baru di kota itu. Jadi itu menunjukkan jarak fisik sebenarnya bekerja dengan baik,” tambahnya lebih lanjut.

Negara-negara di seluruh dunia menganggap serius menjaga jarak dengan banyak negara yang melakukan penutupan total karena jumlah kasus yang terinfeksi melonjak setiap hari.

Hingga kini ilmu sains tidak memiliki jawaban mengenai berapa lama virus itu akan bertahan.

Di negara-negara seperti Inggris, penasihat ilmiah pemerintah mengatakan jarak fisik akan diperlukan setidaknya setengah tahun.

Covid-19
Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Yurika Nendri)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lakukan Physical Distancing untuk Cegah Covid-19, Begini Arti dan Penjelasannya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas