Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lakukan Physical Distancing untuk Cegah Covid-19, Begini Arti dan Penjelasannya

Physical distancing menjadi anjuran pemerintah sebagai langkah untuk memerangi pandemi Covid-19. Apa artinya? Berikut penjelasannya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Lakukan Physical Distancing untuk Cegah Covid-19, Begini Arti dan Penjelasannya
pragativadi.com
Physical Distancing menjadi anjuran pemerintah sebagai langkah untuk memerangi pandemi Covid-19. Apa artinya? Berikut penjelasannya. 

TRIBUNNEWS.COMPhysical distancing menjadi anjuran pemerintah sebagai langkah untuk memerangi pandemi Covid-19.

Physical distancing ini dilakukan agar masyarakat tetap di rumah dan menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, bukan berarti memutuskan kontak dengan teman dan keluarga secara sosial, hanya menjaga jarak secara fisik.

Dilansir bbs.bt, WHO menyampaikan physical distancing adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai arahan pemerintah soal tetap di rumah di tengah wabah Covid-1.

Bukan memutuskan kontak sosial dengan keluarga dan teman-teman, tetapi tentang menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakitnya tidak menyebar.

Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia, 1.285 Pasien Positif di 30 Provinsi & Permintaan Karantina Wilayah

Baca: 1 Desa di Purbalingga Lakukan Isolasi Mandiri Setelah Besuk Pasien yang Ternyata Positif Corona

Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah di seluruh dunia menginstruksikan kepada masyarakat untuk menghindari pertemuan publik.

WHO mengatakan lebih baik disebut jarak fisik dan bukan jarak sosial.

Berita Rekomendasi

“Tapi yang ingin saya tekankan di sini adalah jarak fisik. Mengapa saya mengatakan itu adalah karena beberapa orang yang berada di karantina memerlukan interaksi sosial."

"Sekarang mudah melalui media sosial. Menurut definisi, interaksi sosial dapat dilakukan menggunakan media sosial. Jadi yang kami maksud di sini adalah jarak fisik, ” kata Dr Rui Paulo de Jesus, Perwakilan WHO di Bhutan.

Mengapa seseorang harus mempertimbangkan menjaga jarak fisik saat berinteraksi dengan orang-orang?

“Penyakit ini akan ditransfer dari satu orang ke orang lain melalui tetesan ketika Anda batuk, tetesan itu mengandung virus. Berdasarkan ilmu pengetahuan, ketika Anda batuk atau bersin )tetesan) tidak akan pergi lebih dari satu meter atau tiga kaki."

"Jadi jarak fisik adalah ketika kita berinteraksi dengan orang-orang, kita perlu menjaga jarak minimal satu meter."

"Hal-hal lain seperti penutupan sekolah, menghindari pertemuan publik, dasar untuk ini sebenarnya adalah ilmu sederhana. Itulah sebabnya pemerintah mengambil langkah yang sangat tepat untuk mencegah pertemuan publik, ” tambahnya.

Sebuah penilaian yang dilakukan oleh WHO menyimpulkan satu orang yang terkena dampak memiliki potensi untuk menginfeksi antara dua hingga tiga orang.

Hal demikian dapat dihindari jika orang melakukan jarak fisik.

Baca: Christina Ceritakan Perjuangannya Hingga Sembuh dari Virus Corona: Hari Luar Biasa Berat & Sendirian

Baca: Kisah di Balik Potret Pengantin Pakai Masker dan Jas Hujan saat Wabah Corona, Begini Ceritanya

“Anda lihat apa yang terjadi di Tiongkok. Mereka lockdown seluruh kota dengan 10 atau 11 juta orang. Jadi orang tidak berinteraksi dan sekarang Anda melihat bahwa sampai kemarin tidak ada kasus baru di kota itu. Jadi itu menunjukkan jarak fisik sebenarnya bekerja dengan baik,” tambahnya lebih lanjut.

Negara-negara di seluruh dunia menganggap serius menjaga jarak dengan banyak negara yang melakukan penutupan total karena jumlah kasus yang terinfeksi melonjak setiap hari.

Hingga kini ilmu sains tidak memiliki jawaban mengenai berapa lama virus itu akan bertahan.

Di negara-negara seperti Inggris, penasihat ilmiah pemerintah mengatakan jarak fisik akan diperlukan setidaknya setengah tahun.

Dilansir WHO, berikut gejala umum yang dialami orang terinfeksi Covid-19:

- Demam

- Kelelahan

- Batuk kering

- Sesak napas

- Sakit dan nyeri

- Sakit tenggorokan

Sebagian kecil orang juga mengalami diare, mual atau pilek.

Orang yang mengalami gejala ringan dan merasa sehat tetap harus mengisolasi diri dan menghubungi layanan medis atau saluran informasi Covid-19 untuk nasihat tentang pengujian dan rujukan.

Orang yang mengalami demam, batuk atau kesulitan bernapas harus menghubungi dokter dan mencari perawatan medis.

Dalam masa physical distancing, rasa bosan dan stres bisa saja dirasakan, Ketua Aliansi Telemedis Indonesia, Prof.dr.Pumawan, M.Ph., Ph.D, memberikan beberapa hal positif yang bisa dilakukan pada saat physical distancing di rumah.

Menurut dokter Pumawan, berikut lima hal positif yang bisa dilakukan di rumah:

1. Menanam pohon atau tanaman lainnya.

2. Lakukan bisnis online, seperti bisnis masker kain.

3. Membersihkan rumah.

4. Olahraga selama 30 menit dalam sehari.

5. Berjemur itu usahakan pada jam 10.00 sampai 15.00 WIB, cukup 15 menit.

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas