Tukang Batu Meninggal Serangan Jantung di Bekasi, Jenazahnya Langsung Dimakamkan Petugas di Kampung
Meninggal karena penyakit bukan karena covid-19, jenazah seorang pekerja asal Blitar diperlakukan seperti penderita corona.
Editor: Hendra Gunawan
![Tukang Batu Meninggal Serangan Jantung di Bekasi, Jenazahnya Langsung Dimakamkan Petugas di Kampung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mobil-ambulans-yang-membawa-jenazah-korban-di-sterilkan-s.jpg)
TRIBUNNEWSCOM, BLITAR - Meninggal karena penyakit bukan karena covid-19, jenazah seorang pekerja asal Blitar diperlakukan seperti penderita corona.
Seorang tukang batu asal Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar meninggal dunia di Bekasi, Minggu (29/3/2020) siang.
Meski kematian korban diduga karena penyakit lain, namun proses pemakamannya berlangsung cukup hati-hati.
Korban dimakamkan di pemakaman umum desanya, Minggu malam atau sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca: BTS Beri Semangat Bagi Tenaga Medis Hingga Fans untuk Hadapi Wabah Virus Corona
Baca: Krisdayanti Ikut Rapat Paripurna Via Online
Baca: Suara Anies Baswedan Bergetar Bicara Pemakaman 238 Jenazah: Itu Warga Kita yang Bulan Lalu Sehat
Jenazahnya pekerja berusia 48 tahun ini langsung dimakamkan, tanpa proses lainnya.
Yang memakamkan pun, bukan warga sekitar, tetapi petugas medis dari dinas kesehatan, lengkap dengan APD (alat pelindung diri).
"Sesampai di Blitar, jenazah korban langsung dimakamkan malam itu juga, dengan tanpa proses lainnya," kata Krisna Yekti, Kabid P2P (pencegahan dan pengendalian penyakit) Dinkes Kabupaten Blitar, Senin (30/3).
Soal penyebab kematian korban, menurut Krisna, dirinya hanya berdasarkan hasil rekam medis dari rumah sakit yang sempat merawat korban sebelum mengembuskan napas terakhir.
Sebab, saat korban sakit itu, dilarikan ke sebuah rumah sakit di Jakarta. Dari hasil rekam medisnya, penyebab kematian korban karena diduga terkena serangan jantung.
"Bentuk kehati-hati kami, apalagi sedang terjadi wabah seperti ini, maka kami melakukan proses pemakamannya dengan standar seperti itu," ujarnya.
Sementara, Tugas Nanggolo Yudho, kepala desa (kades) korban, mengatakan, korban itu berangkat ke Bekasi tak sendirian melainkan bersama sembilan orang lainnya, semuanya satu kampung.
Entah persisnya kapan bekerja di Bekasi, namun mereka bekerja untuk membangun tempat pendidikan.
"Namun, Minggu (29/3) sore kemarin, saya dikabari oleh muspika setempat. Katanyan ada warga kami, yang meninggal dunia di Jakarta. Dan, saya cek ke keluarga duka, memang benar," ungkapnya.
Ditambahkan kades, korban meninggal dunia di RS Jakarta itu sekitar pukul 11.00 WIB.
Siang itu, juga jenazahnya dibawa pulang. Namun, ia mengaku tak tahu pasti penyakit, yang diderita korban.
"Sebagai kades, kami ya manut saja saat diperintahkan oleh tim medis, bahwa pemakaman korban dengan prosedur seperti itu," ujarnya.
Begitu juga, kesembilan teman korban, yang sama-sama bekerja di Bekasi. Mereka juga sudah pulang bersama jenazah korban kemarin malam itu.
Namun, buat antisipasi, mereka semua untuk sementara tak dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Mereka ditempat di tempat yang aman, dengan pengawasan tim medis Kabupaten Blitar.
"Ya buat jaga-jaga dan antisipasi karena situasinya seperti ini," pungkasnya. (Imam Taufiq)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pekerja Asal Blitar Meninggal di Bekasi, Tiba di Desa Jenaza Langsung Dimakamkan Petugas Medis