Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Banyumas Ikut Bongkar Makam Kasus Corona, Ketua DPRD: Jangan Ada Lagi Penolakan Masyarakat

Ketua DPRD Banyumas Edhi Setiawan meminta agar masyarakat tak lagi melakukan penolakan terharap jenazah pasien corona.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Bupati Banyumas Ikut Bongkar Makam Kasus Corona, Ketua DPRD: Jangan Ada Lagi Penolakan Masyarakat
KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS
Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Edhi Setiawan menanggapi aksi Bupati Achmad Husein yang memimpin langsung pembongkaran makam jenazah kasus covid-19 atau virus corona.

Edhi Setiawan meminta agar masyarakat dapat mengambil contoh atas apa yang telah dilakukan Achmad Husein.

Masyarakat diharapkan tidak khawatir jenazah kasus corona akan membahayakan.

"Lha wong saat digali saja Pak Bupati ikut, berarti saat pemulasaran jenazah yakin sudah tidak membahayakan," ungkap Edhi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (1/4/2020).

Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). (KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS)

Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 1 April, Total 1.677 Kasus, 103 Sembuh, 157 Meninggal Dunia

Baca: Ganjar Pranowo Miris Banyak Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga: Yang Penting Anda Tidak Melayat

Untuk diketahui, makam jenazah kasus corona tersebut dibongkar untuk dipindahkan lantaran ditolak masyarakat setempat.

"Masyarakat harusnya bisa mengambil contoh, wong bupatine wae wani (bupatinya saja berani), masyarakat harus yakin jika ini aman," ujarnya.

Maka dari itu, Edhi berharap kepada masyarakat Banyumas agar tidak takut secara berlebihan dan tak ada lagi penolakan.

Berita Rekomendasi

"Kita diciptakan oleh Tuhan dan akan kembali ke tanah, sehingga harapan kami jangan ada lagi penolakan," ujarnya.

Edhi menyebut sudah ada prosedur yang ditempuh untuk pemulasaran atau pemakaman pasien meninggal karena covid-19.

"Yang jelas pemerintah pastinya sudah memiliki prosedur yang baik dan sesuai aturan sehingga tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan," ujar Edhi.

Baca: Bantu UMKM Terdampak COVID-19, Food Truck Pertamina Bagikan Makanan

Baca: Kelompok Tani Hutan Tetap Panen di Tengah Wabah Corona

Lebih lanjut, Edhi meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya berita yang belum diketahui kebenarannya.

"Masyarakat harus yakin, jangan mudah percaya berita viral berita hoaks," ungkapnya.

Selain itu, Edhi meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi pandemi virus.

Sebelumnya diketahui jenazah kasus corona yang dikebumikan di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020) malam, terpaksa dibongkar dan dipindahkan.

Dilansir Kompas.com, pembongkaran makam yang dipimpin Bupati Achmad Husein, Rabu (1/4/2020) pagi setelah ada penolakan warga.

Penolakan datang dari warga desa setempat dan desa tetangga, yaitu Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Meskipun tanah yang digunakan adalah tanah milik Pemkab Banyumas, warga khawatir kesehatan warga akan terdampak.

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein, Rabu (1/4/2020).

Berdasar informasi yang didapat, rencana pemakaman mengalami beberapa kali penolakan.

Yakni penolakan di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja, dan Kecamatan Wangon.

Baca: Imbas Corona, Rupiah Melemah Rp 16.450 per Dolar AS, Sri Mulyani: Rupiah Bisa Tembus Rp 20 Ribu

Baca: Modus Mahasiswi Tipu Korbannya Puluhan Juta Rupiah Lewat Jualan Masker Murah

Sementara itu diketahui pasien yang meninggal berasal dari Kecamatan Purwokerto Timur.

Pasien tersebut dilaporkan meninggal dunia di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (31/3/2020) pagi.

Sebelumnya pasien tersebut mendapatkan perawatan di ruang isolasi selama beberapa waktu lalu.

"Dalam waktu dekat akan kami sosialisasikan lagi terus menerus supaya masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada masalah, tidak bahaya, karena begitu virus itu ada di tubuh jenazah, di dalam tanah itu virus langsung mati, tidak akan ke mana-mana," jelas Husein.

Bupati menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tiga lahan milik pemkab sebagai alternatif tempat pemakaman khusus untuk mengantisipasi penolakan di tempat pemakaman umum (TPU).

Namun, di ketiga lokasi tersebut ternyata mendapat penolakan dari warga.

"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati."

"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Ditolak Warga, Bupati Banyumas Pimpin Pemindahan Makam Pasien Positif Covid-19".

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas