Langkah Konkret Kemenparekraf Bantu Atasi COVID-19
Kolaborasi dan disiplin menjadi hal penting untuk diterapkan dalam mengatasi serta mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia. Jika hal tersebut tidak
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kolaborasi dan disiplin menjadi hal penting untuk diterapkan dalam mengatasi serta mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia. Jika hal tersebut tidak dilakukan, besar kemungkinan dari hari ke hari jumlah pasien penderita COVID-19 makin bertambah.
Menyadari akan hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyiapkan pemanfaatkan sarana akomudasi (hotel) dan transportasi untuk membantu Gugus Tugas percepatan Penanganan COVID-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dalam menyiapkan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif, Wishnutama Kusubandio mengatakan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Accor Group untuk menyediakan tempat istirahat bagi para tenaga medis dan gugus tugas.
Selain hotel, untuk transportasi, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Bluebird, Panorama, Antavaya, dan Whitehorse.
Ia menambahkan, kerja sama dari berbagai pihak tersebut merupakan bentuk penerapan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pemfokusan ulang kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa untuk percepatan penanganan COVID-19.
Wishnutama menjelaskan, tahap awal yang akan dilakukan oleh pihaknya adalah menyediakan 615 yang sesuai dengan kebutuhan 4 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta, seperti RSCM, RSPAD, RS Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan.
“Dengan jumlah kamar itu dapat menanggung akomodasi 1.100 tenaga medis dengan skema mix twin dan single room,” ujar Wishnutama di Gedung BNPB Jakarta, Sabtu (28/3/2020) lalu.
Pastikan kesiapan hotel
Untuk memastikan semua berjalan dengan baik, Wishnutama melakukan peninjauan langsung agar mengetahui kesiapan hotel yang akan digunakan bagi tenaga medis dan gugus tugas.
Ia memastikan seluruh prosedur akan dijalan dengan semestinya, seperti menyiapkan disinfection chamber, pengukuran suhu tubuh, serta penyediaan sarana hand sanitizer di area masuk lobby hotel.
Bukan hanya itu, hotel yang ditetapkan juga harus menerapkan konsep physical distancing dengan ketat dan meminimalisasi kontak fisik antar setiap orang. Bahkan saat penggunaan lift, para pengujung harus mengikuti aturan dan tanda yang diberikan.
Selain itu, dalam proses check in tidak luput dari diperhatikan. Para tenaga medis dan anggota gugus tugas yang sebelumnya sudah didaftarkan oleh pihak rumah sakit rujukan, hanya perlu menunjukan foto identitas diri melalui layar smartphone mereka untuk menyesuaikan data agar dapat check in. Di meja receptionist-nya pun, tenaga medis dan gugus tugas juga disediakan sarung tangan sintetis dan hand sanitizer yang bisa digunakan.
“Saya sudah keliling dan melihat langsung persiapannya. Dimana alasan yang terpenting untuk kami bekerja sama dalam program ini adalah jaringan hotel harus memiliki standarisasi yang sudah ditetapkan, agar bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi tenaga medis yang tinggal di sini nanti dan juga bagi pekerja hotelnya,” ungkap Wishnutama.
Untuk memberikan rasa nyaman, para tenaga medis dan anggota gugus tugas tidak perlu khawatir terkait konsumsi dan pakaian. Ia menekankan, pihaknya telah menyiapkan makanan, laundry pakaian, dan staf khusus yang sesuai dengan standarisasi.