Warga Binaan Rutan Cipinang yang Jalani Program Asimilasi dan Integrasi Dipantau Lewat Video Call
Pihak Rumah Tahanan Klas I Cipinang, Jakarta Timur menerapkan aturan asimlasi dan integrasi sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Cipinang, Jakarta Timur menerapkan aturan asimlasi dan integrasi sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Kepala Rutan Klas I Cipinang Muhammad Ulin Nuha mengatakan sebanyak 343 warga binaan pemasyarakatan (WBP) akan dibebaskan.
Pihaknya akan memantau keberadaan warga binaan selama berada di luar tahanan menggunakan sarana video call.
Baca: Cerita Unik Dibalik Kepindahan Maxi Rodriguez ke Liverpool, Diwarnai Kebohongan Sang Pemain
“Jadi selama masa asimilasi dan integrasi tetap kami pantau melalui video call,” kata Ulin Nuha, dalam keterangannya, Rabu (1/4/2020).
Dia menjelaskan, sebanyak 343 narapidana dikenakan wajib lapor satu minggu sekali ke Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Menurut dia, wajib lapor dapat dilakukan melalui online.
Baca: BKSDA Bengkulu Lepas Liar 56 Burung Dilindungi di Kawasan TNBBS
“Wajib lapor tidak harus datang, bisa via online,” ujarnya
Selain dikenakan wajib lapor, mereka tidak diperbolehkan bepergian keluar rumah.
Apabila melakukan pelanggaran, maka mereka akan dikembalikan ke rutan.
“Harus di rumah, tidak boleh ke luar kota. Tujuannya agar mereka tidak berkumpul. Mereka juga dipantau petugas Rutan dan Bapas,” kata dia.
Baca: Bintan Kedatangan 39 Tenaga Kerja Asing di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Pemkab
Lewat pembebasan 343 narapidana, Ulin menuturkan jumlah tahanan di Rutan Klas I Cipinang yang tadinya berjumlah 4.350 susut jadi 4.007.
Napi yang dapat asimilasi sudah menjalani setengah masa pidana. Sementara bagi yang berhak atas integrasi diharuskan sudah menjalani dua per tiga masa pidana sesuai vonis Pengadilan.
Dia menilai pembebasan napi mengurangi risiko penularan Covid-19 di Rutan Klas I Cipinang yang daya tampungnya sudah melampaui batas.
"Kalau misal ada keputusan dari Pengadilan kita sudah melaksanakan sidang secara online. Kalau ada putusan baru kita sesuaikan dengan ketentuan dengan pelaksanaan daripada Peraturan menteri tersebut," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.