Tanggapan NU Jika Ada Penolakan Jenazah Covid-19: Tidak Boleh Dihina dan Jangan Menolak Saudara Kita
Media sosial diramaikan dengan beredarnya video perlakuan tidak mengenakkan yang diterima petugas pembawa jenazah pasien positif corona.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pihak keluarga pun tidak perlu membukanya dengan langsung disalati dan dimakamkan dengan penuh penghormatan seperti jenazah biasa.
Said menjelaskan jika mekanisme penanganan rumah sakit sudah sesuai standar keamanan medis, Said mengimbau seluruh masyarakat di Indonesia untuk tidak menolak jenazah saudara kita yang meninggal akibat covid-19 ini.
"Jangan menolak jenazah saudara kita yang meninggal dunia karena covid-19 ini." ungkap Said dilansir siaran langsung tvOne, Rabu (1/4/2020).
Said juga meminta agar tetap mendoakan pasien meninggal karena wabah virus corona ini.
"Mari kita doakan orang yang meninggal karena covid-19 ini Insyaallah syahid. Kita pun dapat pahala ketika mengantar jenazahnya," ungkapnya.
Bupati Banyumas Ikut Bongkar Makam Jenazah yang Ditolak
Kejadian penolakan jenazah kasus corona di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah terjadi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Selasa (31/3/2020) malam.
Alhasil, makam terpaksa dibongkar dan dipindahkan.
Dilansir Kompas.com, pembongkaran makam yang dipimpin Bupati Achmad Husein, Rabu (1/4/2020) pagi setelah ada penolakan warga.
Penolakan datang dari warga desa setempat dan desa tetangga, yaitu Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Meskipun tanah yang digunakan adalah tanah milik Pemkab Banyumas, warga khawatir kesehatan warga akan terdampak.
"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein, Rabu (1/4/2020).
Berdasar informasi yang didapat, rencana pemakaman mengalami beberapa kali penolakan.
Yakni penolakan di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja, dan Kecamatan Wangon.