Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19

Mata merah pertanda gejala corona. Peneliti Amerika pun menyebutkan mata merah bisa menjadi sumber infeksi Covid-19.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19
clevelandclinicabudhabi.ae
Ilustrasi mata merah - Mata merah pertanda gejala corona. Peneliti Amerika pun menyebutkan mata merah bisa menjadi sumber infeksi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi baru menyebutkan mata merah bisa menjadi gejala corona (Covid-19).

Temuan ini didapat dari pengamatan terhadap 38 pasien corona, dimana 12 orang di antaranya mengalami mata merah.

Sementara pada dua lainnya, didapati ada cairan di dalam hidung dan mata.

Dikutip Tribunnews dari WebMD, para peneliti di China mengatakan virus corona bisa menyebar melalui air mata.

"Beberapa pasien Covid-19 memiliki gejala okular dan mungkin virus corona baru hadir dalam sekresi konjungtiva," terang peneliti Dr Liang Liang dari Departemen Ophthalmologi di China Three Gorges University di Yichang.

Baca: UPDATE Covid-19 Sore Ini, 6 April 2020: Jumlah Kasus Spanyol Tertinggi di Eropa, Lampaui Italia

Baca: 0 Kasus Corona di Gorontalo dan NTT, Berikut Data PDP dan ODP di 2 Provinsi Ini per 4 April 2020

Konjungtiva merupakan lapisan jaringan transparan dan tipis yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan menutupi bagian putih mata.

Liang mengatakan seseorang yang mengidap pneumonia akut bisa berpotensi tertular virus corona melalui tetesan air mata.

Berita Rekomendasi

Ini berarti seseorang bisa menularkan Covid-19 ketika ia menyeka matanya yang terinfeksi dan menyentuh orang lain.

Semakin parah pasien mengidap Covid-19, semakin besar kemungkinan ia mengalami mata merah.

Hal ini berdasarkan laporan yang dipublikasikan secara online pada 31 Maret 2020 di JAMA Ophthalmology.

Atas dasar temuan ini, dokter dan perawat yang merawat pasien corona, harus mengenakan kacamata pelindung.

Serta pakaian pelindung lainnya yang dilengkapi topi dan sarung tangan, jelas Liang.

Sementara itu, berdasarkan temuan tersebut, seorang dokter mata di New York mengatakan orang-orang harus mengambil langkah untuk mencegah mata merah.

Termasuk menghindari menyentuh mata dan wajah mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas