Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Perpanjang Masa Lockdown Selama Dua Pekan

Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang Movement Control Order (MCO) atau masa lockdown untuk dua minggu ke depan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Malaysia Perpanjang Masa Lockdown Selama Dua Pekan
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang Movement Control Order (MCO) atau masa lockdown untuk dua minggu ke depan.

"Dari 15 April sampai 28 April," kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Jumat (10/4/2020), seperti dilansir kantor Berita Malaysia, Bernama.

PM Malaysia mengatakan keputusan ini diambil untuk memberikan ruang bagi tenaga kesehatan memerangi Covid-19.

Baca: Update Kasus Corona di Jakarta: 1.810 Orang Positif Covid-19, Terbanyak di Kelurahan Pegadungan

"Tindakan ini sejalan dengan pandangan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), yang menyarankan, agar negara tidak boleh mengakhiri lockdown ini terlalu dini. Pengalaman di beberapa negara, penyebaran penyakit meningkat lagi ketika lockdown dicabut," katanya dalam pidato khusus yang tayangkan televisi nasional.

Perpanjangan lockdown ini ditujukan untuk memutus rantai infeksi Covid-19 di Malaysia.

Lockdown pertama kali diberlakukan di Malaysia dari 18 sampai 31 Maret sebelum diperpanjang ke tahap dua, dari 1 April sampai 14.

Baca: MUI Berharap 55 Jemaah Umrah yang Baru Pulang dari Arab Saudi Patuhi Protokol Kesehatan

Berita Rekomendasi

PM Malaysia menjelaskan pula, data Kementerian Kesehatan Malaysia (Kemkes) menunjukkan, lockdown, yang telah berlaku selama hampir sebulan, mampu mengurangi tingkat infeksi dan penyebaran Covid-19.

Dia mengatakan upaya yang dilakukan telah mengakibatkan kasus positif terkendali di angka 7 persen, atau berada di bawah patokan 7 persen yang ditetapkan WHO.

Muhyiddin mengatakan tingkat kematian di Malaysia juga rendah, yakni di angka 1,6 persen dibandingkan dengan 5,8 persen di tingkat global.

Baca: Penelitian Awal Ini Ungkap Kematian Corona di Negara yang Wajibkan Vaksin Tuberkulosis Lebih Sedikit

Sementara 43 persen atau 1.830 dari pasien Covid-19 di negara itu dinyatakan sembuh dan diijinkan pulang.

Muhyiddin mengatakan, hari ini saja, jumlah pasien yang sembuh mencapai 220 orang.

Angka tersebut lebih tinggi dari penambahan kasus baru positif corona sebanyak 118 orang.

"Jumlah kasus positif baru juga menunjukkan penurunan beberapa hari terakhir. Jika kecenderungan menurun ini berlanjut selama dua minggu ke depan, InsyaAllah, kita dapat mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas