Fakta Corona Menurut Ahli Virus, soal Menular ke Hewan hingga Bisa Kambuh
Ahli virus drh. Moh Indro Cahyono ungkap fakta soal virus corona. Menular dari dan ke kucing atau anjing hingga perbedaan carrier dan vector.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Sel memori ini memudahkan tubuh untuk mengidentifikasi adanya virus sehingga pertahanan tubuh lebih kuat.
"Dan jika dia sudah pernah kena maka dia akan memiliki sel memori, dan juga memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19," ungkap Indro.
"Sehingga pada saat masa kedua dia terkena kembali, maka dia masih bisa terkena, tapi sistem kekebalan tubuhnya dia akan melawan," paparnya.
Sehingga proses penyembuhan pasien corona yang terinfeksi kedua kali kemungkinan besar akan lebih cepat.
Penularan ini rawan terjadi jika pasien corona yang sudah sembuh berada di lingkungan dengan paparan virus yang tinggi.
"Sehingga yang sudah terkenal untuk kedua kalinya, dia masih tetap bisa sehat dan kebal," kata Indro.
"Pertanyaannya apakah masih bisa kena lagi, ya kita pasti akan kena lagi, sedangkan virusnya tersebar ke mana-mana," tambahnya.
3. Pasien corona yang kambuh tak bisa menularkan
Manusia yang kembali terjangkit kemungkinan besar akan menjadi kebal dan tak bisa menularkan ke orang lain.
Hal ini lantaran virus yang ada di dalam tubuhnya sudah kalah sebelum bisa menyebar.
"Apakah manusia yang sudah kebal ini akan menularkan lagi ke orang lain? Jawabannya tidak," tegas Indro.
"Karena kekebalan di dalam tubuh kita sudah menghabiskan virus yang ada di dalam tubuh," sambungnya.
Meski demikian, Indro mengingatkan bahwa pasien corona yang sudah kebal ini tetap bisa menebarkan virus lantaran ia menjadi vector.
Bedanya dengan carrier, vector adalah istilah untuk seseorang yang menyebarkan virus melalui benda terluar dalam tubuhnya atau benda yang suah ia sentuh.