Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RRI Hadirkan Program 'Belajar di Pro 2' selama Masa Pandemi Covid-19

Radio Republik Indonesia (RRI) turut ambil peran dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in RRI Hadirkan Program 'Belajar di Pro 2' selama Masa Pandemi Covid-19
Tangkapan Layar YouTube BNPB
Direktur Utama LPP RRI, M. Rohanudin, menyampaikan RRI memiliki sebuah program khusus bertajuk 'Belajar di Pro 2'. Program ini diinisiasi oleh RRI untuk menyelenggarakan pembelajaran melalui radio selama masa-masa Covid-19. 

Pasalnya, kelebihan radio yang auditif dapat menghidupkan teater of mind anak-anak sekolah.

Terlebih, acara ini dikonstruksi menampilkan jeda satu hingga dua lagu.

Musik yang disajikan pun selaras dengan segmen mereka.

Lebih lanjut, Rohanudin mengatakan program Belajar di Pro 2 ini menjadi strategi untuk menjalin hubungan emosional antara guru dan murid.

Baca: Belajar di Rumah, Maksimalkan Kreatifitas di Dunia Maya

"Program di Pro 2 ini strategi untuk menjalin hubungan emosional guru dan murid tetap terjalin secara mesra," kata Rohanudin.

Selain itu, dalam program ini, guru dapat mengambil kesempatan untuk menyelipkan pesan-pesan mengenai edukasi Covid-19 pada murid-muridnya.

"Guru dapat mengambil kesempatan untuk memasukkan pesan-pesan, cara-cara menghindari serangan virus Covid-19," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Rohanudin menambahkan, selain disiarkan lewat radio secara kreatif, masing-masing Satker RRI melakukan siaran paralel live Youtube, maka RRI dapat mengukur respons publik.

"Seperti RRI padang misalnya, dalam sekali siaran, antusias viewer di Youtube lebih dari 8.000 pengakses, betapa kegiatan siaran belajar RRI ini menjadi sahabat bermanfaat bagi anak yang dalam situasi school wrom home," kata Rohanudin.

Menurut data yang diterima oleh 45 RRI, Rohanudin mengatakan, respons publik terhadap program RRI ini terbilang tinggi.

Sejak mulainya program belajar di RRI pada 26 Maret sampai 9 april 2020, sudah 715 sekolah yang meliputi SD, SMP, dan SMA yang bergabung.

"Ini menggambarkan bahwa cara-cara siaran lewat radio, sebuah upaya untuk membangun imajinasi publik sangat dibutuhkan, pada saat-saat situasi yang tidak menyenangkan bagi kita, masyarakat Indonesia," kata Rohanudin.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas