VIRAL Diffuser Berisi Cairan Antiseptik untuk Cegah Covid-19, Ini Cara Penggunaan Dettol yang Benar
Viral Diffuser Berisi Cairan Antiseptik untuk Cegah Covid-19, Ini Cara Penggunaan Dettol yang Benar
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Apa yang dilakukannya lantas mendapat kecaman dari warganet.
Mereka menilai mengisi alat air diffuser dengan cairan Dettol cara yang salah.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) di website infoalkes.kemkes.go.id.
Dettol antiseptic liquid tergolong ke dalam Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Baca: Rumah Mewah Keluarga Hary Tanoe Viral, Bak Istana, Seluas Satu Kompleks Perumahan & Ada Banyak Ruang
Penjelasan Dettol dapat membunuh Covid-19
Belum lama ini, sosial media juga dihebohkan munculnya produk Dettol yang diduga dapat membunuh virus corona.
Hal itu dikarenakan penyanyi sekaligus penulis lagu Boy George mengunggah foto produk Dettol yang bertuliskan 'terbukti efektif melawan berbagai kuman'.
Dalam keterangan produk unggahan Boy George ini, bertuliskan 'dapat membunuh Influenza Tipe A H1N1, Virus Corona Manusia dan RSV'.
"Virus corona tidak begitu baru? Baca botol Dettol lama!" tulis Boy George dalam akun Twitter @BoyGeorge.
Akibat unggahan ini, warganet pun antusias menanggapi cuitan Boy George karena mengetahui produk Dettol dapat membunuh virus corona.
Akan tetapi, Dettol UK telah memberikan pernyataan untuk menghentikan rumor Dettol dapat membunuh virus corona.
Dalam pernyataan yang dibuat di akun Facebook Dettol UK, pihak Dettol menyatakan mereka belum dapat mengonfirmasi tingkat efektivitas produk mereka terhadap virus corona.
Meski begitu, Dettol menyatakan produk mereka telah diuji terhadap virus corona lain, seperti MERS dan SARS dan terbukti efektif.
Baca: Suratnya ke Camat Viral dan Tuai Kritik, Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi Taufan Minta Maaf
Berikut pernyataan Dettol UK:
"RB telah menyadari spekulasi tentang produk Dettol dan novel coronavirus 2019-nCoV. Karena ini adalah wabah yang muncul, RB, seperti semua produsen, belum memiliki akses ke virus baru (2019-nCoV) untuk pengujian dan, sebagai hasilnya, belum dalam posisi untuk mengonfirmasi tingkat efektivitas terhadap strain baru.