Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hand Sanitizer Langka, Jepang Izinkan Warga Pakai Vodka

Kementerian Kesehatan Jepang akhirnya mengizinkan warga menggunakan minuman keras sebagai pengganti hand sanitizer.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hand Sanitizer Langka, Jepang Izinkan Warga Pakai Vodka
catawiki.com
Ilustrasi minuman keras vodka. 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona membuat kebutuhan kebersihan seperti hand sanitizer langka di pasaran.

Untuk menyiasati keterbatasan hand sanitizer, Kementerian Kesehatan Jepang akhirnya mengizinkan warga menggunakan minuman keras.

Seperti diketahui, hand sanitizer dan minuman keras seperti vodka sama-sama memiliki kandungan alkohol.

Dikutip Tribunnews.com dari nhk.or.jp, keputusan pemerintah Jepang itu sebagai tanggapan dari keluhan berbagai lembaga medis dan rumah sakit.

Mereka sudah berjuang mencari pembersih berbahan dasar alkohol namun nyatanya memang sudah langka.

Kementerian akhirnya membolehkan minuman beralkohol untuk dipakai membersihkan jika memang sudah tak ada hand sanitizer.

Baca: UPDATE Corona Global Rabu 15 April Sore: Ada 27 Ribu Kasus di Belanda, Baru 250 Orang yang Sembuh

Baca: Jika Kondisi Memburuk, Kebun Binatang Jerman akan Sembelih Hewan Koleksi untuk Beri Makan yang Lain

Beberapa mahasiswa meracik hand sanitizer (cairan pembersih tangan) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (21/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif di tengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan. Tribun Manado/Andreas Ruauw
Beberapa mahasiswa meracik hand sanitizer (cairan pembersih tangan) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (21/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif di tengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan. Tribun Manado/Andreas Ruauw (Tribun Manado/Andreas Ruauw)

Minuman dengan kandungan alkohol antara 70-83 persen bisa digunakan untuk membunuh bakteri dan virus.

BERITA REKOMENDASI

Kebanyakan jenis vodka masuk dalam kategori presentase tersebut.

Pihak kementerian lalu mengingatkan bahwa minuman dengan alkohol lebih tinggi harus diencerkan saat digunakan.

Menghadapi kelangkaan hand sanitizer, perusahaan minuman keras juga sudah beralih memproduksi produk pembersih.

Pejabat kementerian sangat mengapresiasi langkah para perusahaan minuman keras.

Meski demikian, kementerian tetap mengingatkan pentingnya untuk sering mencuci tangan.


Diketahui, Jepang menduduki peringkat ke-24 dengan kasus corona terbanyak, menurut worldometers.info pada Rabu (15/4/2020) sore.

Tercatat total kasus di Jepang mencapai 8.100.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas