Cara Hidup Virus Corona, Dapat Bertahan Berhari-hari di Permukaan Keras
Simak Cara Hidup Virus Corona, Dapat Bertahan Berhari-hari di Permukaan Keras dan di Cuaca Panas
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona di seluruh dunia hingga saat ini semakin meluas.
Jumlah kasus Covid-19 sampai Kamis (16/4/2020) pukul 09:30 WIB tercatat sudah mencapai 2.083.304 di seluruh dunia.
Melihat begitu cepatnya virus corona menyebar, kenali bagaimana Covid-19 menyebar hingga menjangkiti penduduk di seluruh dunia.
Bagaimana virus corona itu dapat menyebar dengan cepat?
Berikut cara hidup virus corona, dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Dapat bertahan hidup selama berhari-hari di permukaan keras
Virus dapat bertahan hidup di permukaan keras seperti plastik dan stainless steel hingga 72 jam.
Sementara itu, virus ini juga dapat hidup di permukaan kardus hingga 24 jam dan pada permukaan berbahan tembaga sekitar 4 jam.
"Virus ini memiliki kemampuan untuk tetap hidup selama berhari-hari," kata James Lloyd Smith, dikutip dari NPR, Kamis (16/4/2020).
2. Penularan dari orang ke orang
Virus corona dapat menyebar dan menular dari orang ke orang, dikutip dari CDC, Kamis (16/4/2020).
Seseorang akan tertular jika terus berada di dekat pasien yang terinfeksi virus.
Penularan dapat melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi berbicara, batuk, atau bersin.
Tetesan tersebut dapat mendarat di mulut, hidung, atau mata orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup dan masuk paru-paru.
3. Dapat hidup dalam feses
Dikutip dari CDC, virus corona telah terdeteksi pada feses beberapa pasien yang didiagnosis positif corona.
Jumlah virus yang dikeluarkan dari tubuh dalam feses, berapa lama virus ditumpahkan, dan apakah virus dalam feses tersebut menular, tidak diketahui.
Risiko penularan virus corona dari kotoran orang yang terinfeksi juga tidak diketahui.
4. Dapat hidup di cuaca panas, lembab hingga dingin
Dikutip dari WHO, Kamis (16/4/2020) virus corona dapat hidup dan ditularkan di semua area, termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab.
Tidak peduli seberapa cerah atau panas cuacanya, negara-negara dengan cuaca panas telah melaporkan kasus terinfeksi virus corona.
Selain itu, tidak ada alasan untuk percaya bahwa cuaca dingin dapat membunuh virus corona atau penyakit lainnya.
Suhu tubuh manusia normal tetap sekitar 36,5° C hingga 37° C, terlepas dari suhu eksternal atau cuaca.
Cara paling efektif untuk melindungi diri Anda dari coronavirus adalah dengan sering membersihkan tangan dengan alkohol atau mencuci tangan dengan sabun dan air.
Cara menyembuhkan gejala ringan virus corona
Pasien yang terinfeksi virus corona dengan gejala ringan akan disarankan untuk menjalani penyembuhan di rumah.
Hingga saat ini belum ada obat yang terbukti secara klinis dapat menyembuhkan virus corona.
Dilansir Businessinsider.sg, Kamis (16/4/2020) Abraar Karan, seorang dokter di Harvard Medical School, menyarankan mengonsumsi Tylenol untuk mengatasi demam, tetap terhidrasi, istirahat, dan isolasi sendiri.
"Untuk pasien yang mengalami gejala ringan virus corona seperti batuk, pilek atau flu lainnya, sebaiknya lakukan penyembuhan diri di rumah, istirahat, tetap terhidrasi dengan baik, serta isolasi diri jauh dari anggota keluarga lainnya,"
"Mereka juga dapat mengonsumsi obat bebas seperti Tylenol untuk mengatasi demam," kata Abraar Karan.
Baca: Gejala Baru Corona Masih Terus Dipelajari Para Ahli, Seperti Lelah Berlebihan hingga Masalah Kulit
Baca: Ciri dan Gejala Corona yang Dirasakan Bima Arya: Mirip DBD, Mual dan Lemas, Namun Tak Sesak Napas
Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis juga menyarankan pasien dengan gejala ringan harus mengisolasi diri di rumah, dan tidak keluar rumah.
"Mereka yang sakit di rumah dengan gejala virus corona harus tidur sendirian, menggunakan kamar mandi sendiri yang berbeda dengan kamar mandi keluarga, dan bahkan tidak diperbolehkan meninggalkan rumah," ujar Desai.
"Sangat disarankan untuk pasien meminum air dengan sedikit gula dan garam (bukan hanya air murni), ini akan benar-benar membantu tubuh menyerap air," lanjutnya.
Pasien juga harus selalu memantau gejala yang ia alami, apakah gejala tersebut membaik atau bahkan semakin memburuk.
Jika gejala semakin memburuk seperti sesak napas, maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)