Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mahasiswi Relawan Medis: Sofina Tak Khawatir Meski Berhadapan Langsung dengan Pasien Covid-19

Sofina menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Mahasiswi Relawan Medis: Sofina Tak Khawatir Meski Berhadapan Langsung dengan Pasien Covid-19
istimewa
Sri Agustine dan Sofina Izzah menjadi relawan medis penanganan virus corona atau Covid-19 di RSUI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah perang melawan Covid-19, sejumlah mahasiswa terpanggil untuk menjadi sukarelawan.

Ada yang bertugas di garis belakang, ada yang bekerja keras mendukung dari belakang. Semua dilakukan demi kemanusiaan.

Di antara para relawan mahasiswa itu, terselip nama Sri Agustin Tabara dan Sofina Izzah.

Sri adalah mahasiswi Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI).

Sementara Sofina mahasiswi program profesi Ners FIK UI.

Mereka adalah dua dari 105 mahasiswa FIK UI yang terjun langsung menjadi relawan Covid-19 di sejumlah rumah sakit. Salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI).

Anggota Brimob dan relawan sedang menyiapkan makanan di dapur umum yang didirikan di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020). Dapur umum yang didirikan oleh TNI dan Polri tersebut berada di tujuh titik permukiman padat di Jakarta untuk membantu masyarakat terdampak selama pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin
Anggota Brimob dan relawan sedang menyiapkan makanan di dapur umum yang didirikan di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020). Dapur umum yang didirikan oleh TNI dan Polri tersebut berada di tujuh titik permukiman padat di Jakarta untuk membantu masyarakat terdampak selama pandemi virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Sri mengaku keterlibatannya sebagai relawan berawal ketika ia mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer.

Berita Rekomendasi

Ia pun segera mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI dan menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan.

"Bagi saya, menjadi relawan di situasi pandemi ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan, khususnya bagi saya yang adalah seorang perawat. Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," ujar Sri, Sabtu (18/4/2020).

Meski statusnya masih mahasiswi, Sri mengaku tak mendapatkan kendala yang berarti dalam membagi waktu dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Baca: Sang Adik Tak Ziarah ke Makam karena Wabah Corona, Julia Perez Datang Dalam Mimpi

FIK UI justru membebastugaskan dirinya berpartisipasi dalam kuliah online saat harus bertugas menjadi relawan.

"Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti. Untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di waktu luang," ungkapnya.

Dalam seminggu Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja di mana per harinya menjalani satu shift.

Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang, masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.

Kisah Sofina tidak jauh berbeda dari Sri. Ia mendaftarkan diri sebagai relawan ketika mengetahui RSUI membuka panggilan sebagai volunteers.

Ia sudah bertugas sebagai relawan perawat di RSUI sejak 1 April 2020.

Sofina menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa.

Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.

"Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien Covid-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Setiap harinya selama 6 hari kerja, saya memperoleh shift kerja sebanyak 8 jam," kata dia.

"Dengan pembagian, sebanyak 4 jam pertama saya bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu saya melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yang bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI," paparnya.

Baca: Tiga Partai Politik Ini Disebut Paling Responsif Terhadap Pandemi Corona Menurut Riset Intrans

Berkenaan dengan cara membagi waktu dengan perkuliahannya, Sofina juga tidak mengalami kesulitan dalam membagi waktu.

Saat ini ia menjalani 2 mata kuliah dan mengerjakan tugas akhir.

Meskipun demikian, kampus tempat ia kuliah memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang menjadi relawan dengan menghitung kegiatan relawan tersebut sebagai satuan kredit semester (SKS) yang nantinya akan disetarakan SKS-nya.

"Kalaupun ada tugas, tidak memberatkan, sebab para dosen sangat menghargai kami yang sudah mau menjadi relawan," imbuhnya.

Relawan PMI dibantu prajurit TNI sedang mengoperasikan Armada Gunner Spray untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara masif di Kawasan Jalan Senayan, Senopati, Jakarta Selatan, dan sejumlah jalan protokol DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19, Minggu (12/4/2020).
PMI melipatgandakan penyemprotan disfinfektan di wilayah DKI Jakarta mulai pukul 08.00 - 22.00 WIB dengan mengerahkan 10 unit mobil Gunner, mobil tangki kapasitas 5.000 liter yang didesain khusus dapat menyemprotkan masif dan aman dengan mengarahkan ke titik penyemprotan bangunan yang berada di Jalan utama Ibu Kota, seperti Jl. Sudirman, Blok, M, Jl. Slipi, Jl. Gatot Subroto, juga Pasar, Rumah Sakit, halte busway, Stasiun CommuterLine dan bagian bangunan yang sering bersentuhan dengan manusia seperti Pagar, pintu Pagar dan jembatan penyeberangan orang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Relawan PMI dibantu prajurit TNI sedang mengoperasikan Armada Gunner Spray untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara masif di Kawasan Jalan Senayan, Senopati, Jakarta Selatan, dan sejumlah jalan protokol DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan dan meminimalisasi penyebaran Covid-19, Minggu (12/4/2020). PMI melipatgandakan penyemprotan disfinfektan di wilayah DKI Jakarta mulai pukul 08.00 - 22.00 WIB dengan mengerahkan 10 unit mobil Gunner, mobil tangki kapasitas 5.000 liter yang didesain khusus dapat menyemprotkan masif dan aman dengan mengarahkan ke titik penyemprotan bangunan yang berada di Jalan utama Ibu Kota, seperti Jl. Sudirman, Blok, M, Jl. Slipi, Jl. Gatot Subroto, juga Pasar, Rumah Sakit, halte busway, Stasiun CommuterLine dan bagian bangunan yang sering bersentuhan dengan manusia seperti Pagar, pintu Pagar dan jembatan penyeberangan orang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Sofina berpesan kepada masyarakat untuk bahu-membahu dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan cara tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Ia pun berharap tidak ada lagi stigma negatif yang tercipta bagi pejuang medis.

Sementara itu Rektor UI Prof Ari Kuncoro mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan para mahasiswa UI di tengah pandemi Covid-19.

Baca: Bamsoet Sumbang APD ke Tenaga Medis

Para mahasiswa UI telah mengamalkan bidang keilmuan yang selama ini ditempuh semasa perkuliahan dan ini merupakan sebuah tindakan terpuji.

Pihaknya juga mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, selalu memberi kabar kepada keluarga, dan senantiasa bersemangat.

Diharapkan gerakan ini mampu memotivasi mahasiswa lainnya sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi ini.(tribun network/yud/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas