Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Singapura Tembus Angka 10.141, Lampaui Indonesia, Terbanyak Se-ASEAN

Bahkan kasus yang melonjak di Negeri Singa kini melewati angka 10 ribu kasus.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Kasus Covid-19 Singapura Tembus Angka 10.141, Lampaui Indonesia, Terbanyak Se-ASEAN
Catherine LAI / AFP
Seorang komuter yang mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19, menunggu tumpangan di stasiun kereta Mass Rapid Transit di Singapura pada 18 Maret 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Singapura terus menambah kasus Covid-19 atau virus corona per Rabu, 22 April 2020 hari ini.

Bahkan kasus yang melonjak di Negeri Singa kini melewati angka 10 ribu kasus.

Tepatnya total kasus mencapai 10.141.

Pekerja imigran masih menjadi penyumbang kasus Covid-19, meski ada tambahan belasan warga asli Singapura yang terinfeksi.

The Star, melaporkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengkonfirmasi 1.016 kasus Covid-19 baru pada siang hari pada hari Rabu (22/4/2020).

Di antara kasus-kasus baru, 15 adalah warga Singapura dan penduduk tetap, sementara pekerja asing yang tinggal di asrama terus menambah data terinfeksi Covid-19.

Baca: Covid-19: Circuit Breaker Singapura Diperpanjang hingga 1 Juni, Peraturan Semakin Tegas

Ini membuat jumlah total kasus virus corona di Singapura menjadi 10.141.

Berita Rekomendasi

Kementerian mengatakan masih mengerjakan rincian dari kasus-kasus baru dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut pada Rabu malam ini.

Lonjakan Terbaru

Singapura mengalami lonjakan kasus baru-baru ini.

Terutama didorong oleh wabah di antara pekerja asing yang tinggal di asrama.

Departemen Kesehatan mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah kasus baru di masyarakat telah turun menjadi rata-rata 28 per hari dalam sepekan terakhir.

Sepekan sebelumnya rata-rata 39 kasus per hari.

Sementara jumlah kasus Covid-19 di komunitas telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Circuit Breaker Diperpanjang Sampai 1 Juni

Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menegaskan bahwa pencegahan Covid-19 di Singapura melalui circuit breaker akan diperpanjang.

Langkah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 tersebut diperpanjang hingga 1 Juni 2020 meski sejatinya akan berakhir 4 Mei 2020, mendatang.

PM Lee menyebut bahwa perpanjangan masa circuit breaker untuk memberikan langkah yang cukup dalam penanganan terhadap COvid-19.

Seperti dikutip dari mothership.sg, pengumuman tersebut diungkap PM Lee dalam pidato kelimanya di tenah pandemi corona.

Menurut PM Lee, langkah-langkah circuit breaker mulai berpengaruh.

Terbukti dari jumlah kasus di tengah masyarakat telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

PM Lee juga menekankan pentingnya mengurangi jumlah kasus yang tidak terhubung, mencatat bahwa jumlahnya belum turun.

"Ini menunjukkan bahwa ada reservoir yang lebih besar dan tersembunyi dari kasus Covid-19 di masyarakat, dan reservoir ini adalah sumber dari kasus-kasus yang tidak terkait, yang belum kami deteksi," kata PM Lee.

Oleh karena itu, pihaknya akan berfokus menurunkan jumlah kasus yang bersumber dari komunitas.

Juga untuk mencegah kebocoran kasus dari asrama ke komunitas yang lebih luas, PM Lee mengatakan bahwa negara harus melanjutkan langkah-langkah circuit breaker yang ketat.

Dia meminta warga Singapura untuk tinggal di rumah.

Lalu menegaskan agar warga hanya keluar untuk keperluan memenuhi kebutuhan pokok, seperti membeli makanan atau bahan makanan.

PM Lee juga mengatakan bahwa jika keluar diperlukan, anggota masyarakat harus pergi sendiri.

Bukan sebagai kelompok atau sekeluarga.

Adapun circuit breaker pertama kali diumumkan pada 3 April, awalnya dijadwalkan berakhir 4 Mei.

Langkah-langkah pemutus sirkuit di antaranya  sebagian besar tempat kerja ditutup atau diamanatkan untuk telekomunikasi, terkecuali terkait dengan layanan penting.

Sekolah dan institut pendidikan tinggi (IHL) juga pindah ke pembelajaran berbasis rumahan.

PM Lee saat itu menyarankan warga Singapura untuk tinggal di rumah dan mengatakan pertemuan harus dibatasi pada anggota rumah tangga yang sama.

Dia juga mengatakan orang harus pergi keluar untuk melakukan hal-hal penting, seperti pergi membeli makanan, atau bekerja di layanan penting.

Merumahkan pekerja konstruksi asing

Baca: Cerita Dokter dan Keluarganya di Yogyakarta Positif Terinfeksi Corona, Diduga Tertular dari Pasien

Sebanyak 18 asrama pekerja konstruksi asing telah dikarantina untuk mencegah penyebaran lebih jauh antara mereka.

Sebagian dari pekerja asing yang sehat juga dipindahkan sementara waktu untuk tinggal di hotel, apartemen kosong, kamp militer, dan akomodasi terapung.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura (MOM) juga mewajibkan seluruh pekerja asing di bidang konstruksi untuk berhenti bekerja dan tinggal di rumah mulai hari ini sampai 4 Mei mendatang.

Selain kasus di asrama, ditemukan juga sejumlah kasus Covid-19 di lokasi konstruksi tempat mereka bekerja.

Total ada 284.000 pekerja konstruksi asing di Singapura yang berperan besar membangun apartemen, hotel, rumah sakit, dan MRT Singapura.

Negeri “Singa” saat ini berada dalam status circuit breaker atau setengah lockdown sejak 7 April.

Rencananya status ini akan berlaku hingga 4 Mei.

Namun, muncul pertanyaan apakah setengah lockdown ini akan diperpanjang mempertimbangkan lonjakan kasus yang terus terjadi.

Kecemasan juga mulai muncul mengenai kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan jika jumlah pasien yang terinfeksi terus menyentuh tiga atau empat digit sehari.

Singapura dan Indonesia Catatkan Kasus Tertinggi

Perkembangan kondisi terkait pandemi virus corona masih terjadi.

Dinamika penambahan jumlah kasus, kematian, maupun jumlah pasien sembuh terus berubah.

Hingga Minggu (19/4/2020) sore, jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 2.341.066 (2,3 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 161.000 pasien meninggal dunia.

Sementara itu, 599.979 pasien telah dinyatakan sembuh. Virus ini hampir menjangkit seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Melansir ASEAN Briefing, Minggu (19/4/2020), berikut adalah perkembangan terbaru soal kondisi wabah virus corona di negara-negara ASEAN:

1. Brunei Darussalam

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus infeksi Covid-19 di Brunei Darussalam adalah 137 kasus.

Hingga kini, kasus kematian yang dicatatkan adalah satu kasus.

Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 113 orang.

2. Kamboja

Kamboja telah melaporkan 122 kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di wilayahnya.

Dari jumlah tersebut, 105 pasien telah dinyatakan sembuh.

Kamboja belum mencatatkan adanya kasus kematian yang terjadi akibat virus corona di negaranya.

3. Indonesia

Hingga Minggu (19/4/2020), ada 327 kasus baru Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia.

Dengan adanya kasus baru ini, jumlah total infeksi Covid-19 di negara ini telah mencapai 6.575 kasus.

Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di ASEAN yang memiliki kasus terbanyak virus corona setelah Singapura.

Hingga kini, ada 582 pasien yang telah meninggal. Sedangkan jumlah pasien sembuh adalah sebanyak 686.

4. Laos

Sejauh ini, Laos baru melaporkan 19 kasus virus corona yang terjadi di negaranya.

Dari kasus-kasus yang dilaporkan, 2 pasien telah dinyatakan sembuh.

Sementara, Laos belum mengumumkan adanya pasien yang meninggal akibat infeksi Covid-19 ini.

5. Malaysia

Malaysia melaporkan 5.389 kasus infeksi Covid-19 yang telah terjadi di negaranya.

Angka tersebut merupakan akumulasi dari kasus yang telah dilaporkan sebelumnya dan 84 kasus baru yang diumumkan pada hari ini (19/4/2020).

Selain itu, ada satu kematian baru yang dilaporkan terjadi.

Oleh karena itu, jumlah total pasien meninggal dunia adalah 89 orang.

Sedangkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 3.197 orang.

6. Myanmar

Myanmar telah mencatatkan 107 kasus virus corona yang terjadi di wilayahnya.

Jumlah tersebut diperoleh setelah ada 9 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari ini, Minggu (19/4/2020).

Sebanyak 5 orang telah dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 ini.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh berjumlah 5 orang.

7. Filipina

Filipina menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain setelah Singapura dan Indonesia.

Hari ini (19/4/2020), Filipina melaporkan adanya 172 kasus infeksi baru dan 12 kasus kematian baru yang terjadi di wilayahnya.

Jumlah total kasus virus corona di negara ini pun menjadi 6.259 kasus.

Sedangkan jumlah kematian yang telah terjadi adalah 409 kasus.

Sementara itu, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 572 orang.

8. Singapura

Hari ini, Minggu, terdapat 596 kasus infeksi Covid-19 baru yang dilaporkan di Singapura.

Di hari sebelumnya, Sabtu (18/4/2020), 942 kasus baru juga telah dilaporkan.

Jumlah kasus baru yang menunjukkan peningkatan tajam membuat Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain.

Hingga Minggu (19/4/2020), jumlah total kasus virus corona di Singapura mencapai 6.588 kasus.

Dari jumlah tersebut, 11 orang meninggal dunia dan 740 pasien telah dinyatakan sembuh.

9. Thailand

Thailand mencatatkan 32 kasus baru Covid-19 pada Minggu (19/4/2020).

Oleh karena itu, jumlah total kasus virus corona di negara ini menjadi 2.765 kasus.

Sementara itu, terdapat 47 kasus kematian yang terjadi.

Sedangkan 1.928 pasien telah dinyatakan sembuh.

10. Vietnam

Hingga kini, jumlah kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Thailand sebanyak 268 kasus.

Dari jumlah tersebut, 203 pasien telah dinyatakan sembuh.

Hingga kini Vietnam belum melaporkan adanya pasien yang meninggal akibat Covid-19 ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kasus Baru Covid-19 di Singapura Capai 1.000 Lebih untuk Pertama Kali

(Tribunnews.com/ Chrysnha)(Kompas.com/ Kontributor Singapura, Ericssen)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas