Cerita Dokter Cecillia Young di Garis Depan Perangi Covid-19
Cerita dokter muda Cecillia Young yang ikut terjun ke garis depan hadapi wabah virus corona
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Tanggapan Anda tenaga medis yang rentan mendapat diksriminasi?
Menjadi tenaga medis adalah membantu orang lain ada covid-19 ataupun tidak ada covid-19.
Memang banyak masyarapakat yang menganggap Covid-19 ini sangat negatif.
Saya sebenarnya bingung kenapa. Mungkin penyebabnya kasus yang terus meningkat di seluruh dunia, jadi masyarakat pada takut.
Panic attack. Kami tenaga medis lebih tahu untuk pencegahan Covid-19.
Ada tidak proses dekontaminasi untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19?
Kalau misal dekontaminasi bukan berarti kita disemprot-semprot disinfektan seperti itu.
Cuma kan kita pakai hazmat, baik di tempat covid maupun tidak kami disarankan pakai APD level dua. Karena di Jabodetabek zona merah.
Jadi hazmat kami pasti kita letakkan di rumah sakit untuk dilakukan pembersihan, minimal banget menggunakan UV.
Karena beberapa hazmat ini bisa reuse, jadi bisa dilakukan pembersihan.
Dipastikan tenaga medis itu steril setelah menangani pasien positif Covid-19?
Jelas dong steril. Karena kalau kita tidak seperti itu, ya gawat dong. Kami kan mengerti kalau misalnya penularan Covid-19 ini melalui droplet yang bisa menempel di benda atau di udara.
Biasanya sebelum pulang ke rumah harus mandi dulu kalau di rumah sakit. Jadi sebelum pulang dari rumah sakit kita harus memastikan kalau kita sudah bersih.
Bisa Anda ceritakan suka duka sebagai orang yang berada di garda terdepan berhadapan dengan Covid-19?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.