Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

72.618 Warga DKI Jakarta Sudah Jalani Rapid Test, Hasilnya 2.881 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan rapid test atau tes cepat Covid-19 terhadap 72.618 warganya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 72.618 Warga DKI Jakarta Sudah Jalani Rapid Test, Hasilnya 2.881 Orang Dinyatakan Positif Covid-19
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus corona atau Covid-19. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan rapid test atau tes cepat Covid-19 terhadap 72.618 warganya di enam wilayah kota/kabupaten administrasi DKI dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).

Dari rapid test yang dilakukan, 2.881 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau 4 persen dari jumlah total pengetesan.

Sedangkan sisanya 69.737 orang dinyatakan negatif corona.

Baca: UPDATE Kebakaran Gereja Christ Cathedral Gading Serpong: Sumber Api Terungkap, Polisi Periksa CCTV

"Total sebanyak 72.618 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar empat (4) persen, dengan rincian 2.881 orang dinyatakan positif," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2020).

Adapun hingga saat ini tercatat total kasus terkonfirmasi positif corona di Jakarta, sebanyak 3.832 orang, dengan 338 dinyatakan sembuh dan 375 lainnya meninggal dunia.

Baca: Karena Covid-19, Ganindra Bimo Nyesal Perkataannya pada Andrea Dian Jadi Nyata: Ngapain Ada Kamu

Kemudian sebanyak 1.950 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 1.169 menjalani isolasi mandiri di rumah, dan masih ada 969 orang menunggu hasil pengetesan laboratorium.

Berita Rekomendasi

Sementara ada 74 orang tanpa gejala (OTG), total 5.993 orang dalam pemantauan (ODP) dan 5.297 pasien dalam pengawasan (PDP), dengan rincian 4.401 sudah pulang dari perawatan dan 896 masih dirawat.

Angka kasus corona di Indonesia

Angka kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan dalam 24 jam terakhir pihaknya mencatat penambahan 214 kasus baru posisiif corona.

"Hingga pukul 12.00 WIB, ada tambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 214. Sehingga totalnya menjadi 9.096 orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Senin (27/4/2020).

Baca: DATA TERKINI Pasien Positif Corona 9.096 Orang Per 27 April 2020, 765 Meninggal, 1.151 Sembuh

Sementara itu, terdapat sebanyak 765 pasien meninggal dunia, setelah adanya tambahan 22 kasus kematian dalam 24 jam terakhir.

Sedangkan, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 44 orang.

Sehingga totalnya menjadi 1.151 orang sudah sembuh dari Covid-19.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas