Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harganya Anjlok, Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah, Diduga Ini Penyebabnya

Lukman menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga adalah impor masker yang sudah dilakukan oleh pemerintah.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Harganya Anjlok, Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah, Diduga Ini Penyebabnya
Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan BLK yang ada di Kota Tangerang serta memberdayakan warga sekitar untuk memproduksi ribuan masker kain yang nantinya akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Tangerang. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Dalam beberapa hari terakhir ini harga masker di pasaran kabarnya terus menurun.

Seiring dengan permintaan masker yang juga mulai terus berkurang.

Pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, Ph.D menyampaikan beberapa faktor turunnya harga masker bedah di pasaran.

Lukman menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga adalah impor masker yang sudah dilakukan oleh pemerintah.

"Begitu pemerintah sudah impor barang, maka sudah tidak ada lagi kelangkaan."

"Tidak akan ada lagi antrian beli kebutuhan yang langka," kata Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).

Lukman juga mengatakan anjuran memakai masker kain juga berpengaruh pada turunnya harga.

Berita Rekomendasi

Bahkan, kata Lukman, anjuran tersebut membuat peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah masyarakat. 

"Iya berpengaruh (anjuran memakai masker kain, red), malah kemudian menimbulkan UMKM baru."

"Saya lihat di jalan-jalan sekarang orang-orang sudah pada mulai menjual masker rumahan," lanjut Lukman.

Terkait kerugian yang dialami oknum penimbun masker, Lukman mengakur wajar.

Pasalnya, saat pelaku menimbun, lonjakan harga amat menggiurkan untuk mendapat keuntungan.

"Dulu di Indonesia permintaan tinggi dan barangnya langka jadi mahal."

"Begitu barang-barang sudah semakin banyak kan harganya jadi turun," ungkap Lukman.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas