Kasus Corona di Cimanggis Terbanyak se-Kota Depok, Camat: Pasar Ramai Warga Ngotot Tarawih di Masjid
Pasalnya, sejumlah warga Cimanggis disebut masih banyak yang ngotot berkerumun dengan berbagai dalih,
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Plt Camat Cimanggis, Supian Suri mengungkapkan sejumlah kendala penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayahnya yang berpangkal dari kurangnya kedisiplinan warga.
Sebagai informasi, Kecamatan Cimanggis menjadi zona paling merah dengan sebaran kasus Covid-19 terbanyak seantero Kota Depok, Jawa Barat.
“Masalah kedisiplinan masyarakat bukan hal yang sederhana. Sebetulnya kami sudah tegas juga, tapi memang untuk memahamkan masyarakat bukan hal yang sederhana,” ujar Supian ketika dihubungi Kompas.com pada Kamis (30/4/2020).
Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jumat, 1 Mei 2020, Waspada Hujan dan Angin di Sejumlah Daerah
Baca: Selain Kaya Nutrisi, Menu MPASI untuk Bayi 12 Bulan Ini Juga Buat Si Kecil Makan Lebih Lahap
Ia mengklaim, jajarannya bersama aparat Babinkabtibmas dan Babinsa sudah kerap berkeliling dan menertibkan keramaian.
Pasalnya, sejumlah warga Cimanggis disebut masih banyak yang ngotot berkerumun dengan berbagai dalih, mulai dari alasan mencari nafkah sampai menyelenggarakan ibadah bersama.
Baca: Cerita Mayang ZP selama Pandemi Covid-19: Latihan Bareng Anak Cowok Hingga Tetap Aktif Bekerja
Baca: Kondisi Kesehatan Kim Jong Un Masih Misteri, Kereta Sang Pemimpin Korea Muncul Lagi di Wonsan
Baca: BREAKING NEWS Update Corona di Indonesia 30 April: Total 10.118 Positif, 1.552 Sembuh, 792 Meninggal
“Itu menjadi tantangan buat kami. Kami sudah lakukan itu (menjaga ketat rumah ibadah), tapi kemarin memang masih ada saja 1 atau 2 tempat ibadah yang ngotot menjalankan ibadah, masih ada yang ngotot shalat tarawih di masjid,” ungkap Supian.
Meski begitu, ia menyebutkan di beberapa titik sudah mulai timbul kesadaran warga untuk beribadah masing-masing di rumah.
Akan tetapi, kerumunan bukan hanya dijumpai di rumah ibadah.
Pasar tradisional yang selalu jadi simpul keramaian dinilai belum cukup lengang meskipun PSBB sudah masuk periode dua.
“Pasar kan sebetulnya bukan objek yang dikecualikan, karena ini bagian dari kebutuhan utama masyarakat. Pemkot juga sudah membuat pasar tradisional dengan metode penjualan online, itu juga sudah jalan,” ujar Supian.
“Tapi tetap saja kita lihat pasar-pasar itu masih lumayan ramai. Memang sudah berkurang dibandingkan situasi normal, tapi dibandingkan harapan kita, masih lumayan ramai. Penurunannya belum signifikan,” lanjut dia.
Hingga data terbaru yang dilaporkan oleh Pemerintah Kota Depok pada Rabu (29/4/2020), sotal sudah 60 warga Cimanggis positif Covid-19, 5 di antaranya meninggal.
Statistik ini menjadikan Kecamatan Cimanggis sebagai zona paling merah persebaran Covid-19 di Depok, disusul Kecamatan Pancoranmas dan Sukmajaya.
Kepadatan penduduk ditengarai jadi sebabnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.