Amankah Produk Rokok Sampoerna dari Corona setelah Karyawannya Positif ? Ini Penjelasan Manajemen
Adanya kasus positif Corona di pabrik rokok PT HM PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Surabaya ramai diperbincangkan.
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Adanya kasus positif Corona di pabrik rokok PT HM PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Surabaya ramai diperbincangkan.
Diketahui, 2 orang karyawan Sampoerna dinyatakan positif Corona dan meninggal dunia.
Setelah adanya dua karyawan positif Covid-19, sebanyak 323 orang karyawan menjalani rapid test dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
Lantas bagaimana dengan produk rokok Sampoerna yang sudah diproduksi?
Apakah aman dari Covid-19?
Baca: Hasil Rapid Test, 100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Terdeteksi Positif Corona
Pabrik rokok terbesar di Surabaya ini ternyata telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak tanggal 27 April 2020.
Penghentian sementara ini mengacu pada Peraturan Gubernur Jatim No 18/2020 dan PERWALI No 16/2020 tentang PSBB.
"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 guna menghentikan tingkat penyebaran virus COVID-19 yang saat ini telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," terang Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita dalam rilis yang diterima redaksi surabaya.tribunnews.com, Kamis (30/4/2020).
Dalam pembersihan itu, pihak Sampoerna mengaku juga telah mengarantina produk mereka selama 5 hari.
Lebih lengkapnya, berikut langkah-langkah yang dilakukan Sampoerna :
1. Penyemprotan disinfektan dan karantina mandiri
Penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh fasilitas pabrik.
Selain itu Samoperna juga meminta karyawan untuk karantina mandiri serta melakukan test COVID-19, dan bekerjasama dengan rumah sakit setempat.
"Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan kami dengan menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Gugus Tugas di tingkat Kota dan Provinsi untuk mencegah penyebaran," tegas Elvira Lianita.