Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Unggahan Jerinx SID, dr Clarin Hayes Jelaskan Pentingnya Tes Covid-19 untuk Putus Penularan

Jerinx SID imbau masyarakat jangan mau tes Covid-19, dr. Clarin Hayes jelaskan pentingnya tes Covid-19 untuk memutus rantai penularan.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tanggapi Unggahan Jerinx SID, dr Clarin Hayes Jelaskan Pentingnya Tes Covid-19 untuk Putus Penularan
Kolase Tribunnews
Jerinx SID imbau masyarakat jangan mau tes Covid-19, dr. Clarin Hayes jelaskan pentingnya tes Covid-19 untuk memutus rantai penularan. 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter sekaligus Youtuber, dr. Alexandra Clarin Hayes, memberikan tanggapannya terkait unggahan musisi Jerinx SID yang mengimbau masyarakat supaya jangan pernah mau melakukan tes Covid-19.

Mengenai hal itu, Clarin pun memaparkan pentingnya tes Covid-19 untuk menghentikan rantai penularan virus ini.

"Tes Covid-19 ini penting untuk kita mengidentifikasi siapa yang terkena Covid, siapa yang tidak," terang Clarin saat diwawancarai Tribunnews.com melalui Zoom Meeting, Selasa (5/5/2020).

"Baku emasnya yaitu menggunakan PCR untuk swab tesnya."

"Tujuannya supaya ketika orang itu memang dinyatakan positif, kemudian melihat gejalanya juga, supaya dia bisa segera ditangani, segera diisolasi, dan virus yang ada di orang ini tidak menyebar ke semakin banyak orang," sambungnya.

Baca: Jerinx SID Imbau Masyarakat untuk Tidak Tes Covid-19, Ini Respons Ketua Satgas IDI

Clarin menambahkan, apabila virus ini menyebar maka kemungkinan mutasinya akan semakin besar.

"Kalau kemungkinan mutasinya semakin besar, makin susah dan makin lama nemuin vaksinnya," lanjut dia.

Berita Rekomendasi

Dalam menanggapi adanya imbauan untuk tidak melakukan tes Covid-19, Clarin pun menjelaskan mengenai jenis-jenis pemeriksaan Covid-19 di Indonesia.

Menurut Clarin, sejauh ini, terdapat dua jenis pemeriksaan Covid-19 di Indonesia.

Yang pertama, yaitu screening menggunakan rapid test.

Menurut Clarin, rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien untuk dicek.

Cara yang kedua yaitu swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Nah ini untuk penentuan benar-benar positif atau nggak, itu harus dengan PCR," kata Clarin saat diwawancarai Tribunnews.com melalui Zoom Meeting, Selasa (5/5/2020).

"Jadi kalau rapid test itu hanya untuk screening aja, dimana kalau hasilnya positif nanti ya tetap harus dites PCR juga gitu dan PCR sendiri baku emasnya."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas