16 Pekerja di India yang Mudik Tewas Terlindas Kereta, Mengira Tak Ada Kereta Lewat saat Lockdown
16 buruh di India yang di-PHK pulang ke desa jalan kaki, kelelahan di jalan hingga putuskan tidur di rel kereta.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 16 pekerja migran di India bagian barat terlindas kereta ketika mereka dalam perjalanan mudi ke desanya.
Dikutip Tribunnews.com dari aljazeera.com, sekitar puluhan ribu buruh memang berjalan kaki dari beberapa pusat kota di India.
Mereka nekat jalan kaki untuk kembali ke tempat asalnya lantaran sudah kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona.
Selama lockdown diberlakukan pemerintah, mereka berbondong-bondong kembali ke wilayah asal masing-masing.
Menteri perkeretaapian India, Piyush Goyal, pada Jumat (8/5/2020) menyebut, masinis sebenarnya sudah berusaha untuk menghentikan kereta.
Masinis sejak di wilayah Maharashtra berusaha mengerem kereta, tapi gagal.
Baca: Kronologi 10 Ribu Warga India Terpapar Gas Beracun, Mata seperti Terbakar Dikira Kena Disinfektan
Baca: Kebocoran Gas Beracun di India Tewaskan 11 Orang, Ribuan Orang Dievakuasi
Akhirnya, pemerintah menyebut, kereta yang tengah melaju itu melindas 16 orang hingga tewas dan dua lainnya terluka.
"Saya baru saja mendengar kabar menyedihkan tentang para buruh yang kecelakaan di lintasan kereta, para petugas medis dalam perjalanan ke sana," ujar Goyal.
Sementara itu, pihak kepolisian memberi keterangan, para pekerja itu adalah buruh pabrik besi.
Mereka tengah dalam perjalanan ke desa mereka di Madhya Pradesh.
Perjalanan panjang itu membuat mereka kelelahan hingga tertidur di rel.
Baca: Penyebaran Virus Corona Menurun, Berbagai Tempat di China Tetap Terapkan Prosedur Kesehatan
Baca: Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un Sampaikan Pesan Verbal ke Presiden China Xi Jinping
"Mereka berjalan semalaman, mereka sangat kelelahan dan tertidur di rel," ungkap seorang polisi.
Lantaran tengah dalam masa lockdown, para pekerja berpikir tak akan ada kereta yang lewat.
Selama lockdown, memang seluruh transportasi publik dihentikan sehingga para pekerja memilih berjalan kaki untuk pulang kampung.