Banyak ditawari Proyek Pengadaan Alkes, Ganjar Pranowo Ingatkan Jajarannya Jangan sampai Korupsi
Berkali-kali Ganjar ditawari pengadaan masker hingga alat rapid test dengan harga selangit
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kerap mendapat banyak tawaran pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang masuk via handphone-nya.
Berkali-kali Ganjar ditawari pengadaan masker hingga alat rapid test dengan harga selangit.
Baca: INFO TERKINI 9 Mei 2020: 13.645 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia, 2.607 Orang Sembuh
Ganjar menyerahkan hal tersebut pada inspektorat jangan sampai terjadi korupsi.
Dalam beberapa kali rapat dengan para suplaier alat kesehatan, Ganjar mengaku bingung dengan masih adanya perusahaan besar yang menjual APD dengan harga tinggi.
"Di HP saya ini banyak yang masuk macam-macam nawari masker yang harganya selangit. Ada perusahaan besar jual APD harganya sejuta. Situasi seperti ini kok tidak ada suasana kebatinan untuk membantu," ungkap Ganjar dalam sebuah diskusi secara daring melalui aplikasi zoom, Sabtu (9/5/2020) bertema Cegah Korupsi di Tengah Pandemi.
Ganjar bahkan berujar jika dirinya memiliki kuasa, dia bakal mencabut izin perusahaan yang masih bermain dan menjual APD dengan harga tinggi di tengah pandemi corona.
Situasi saat ini, diungkap Ganjar, sangat rentan dengan potensi korupsi.
Di mana dalam situasi normal, korupsi pengadaan alkes sudah banyak terjadi.
Baca: Data Terbaru, Kasus Positif Virus Corona Paling Banyak Ditemukan di Jawa Timur, Jumlahnya 135
Untuk itu, Ganjar menerjunkan Inspektorat hingga Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) untuk turun tangan mencegah terjadinya korupsi.
"Saya bilang ke teman-teman, realokasi dan refocusing semua diawasi APIP. Pas mau belanja, cara belanja Inspektorat lapor saya langsung," tambahnya.
Terpaksa Belajar Kilat soal Ilmu Virologi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.