Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini Putin Longgarkan Lockdown Rusia, Pekerja Bisa Kembali Beraktivitas

Presiden Rusia, Valdimir Putin membuat kelonggaran dalam lockdown Covid-19 yang berlangsung di Rusia mulai hari ini pekerja bisa kembali bekerja

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Hari Ini Putin Longgarkan Lockdown Rusia, Pekerja Bisa Kembali Beraktivitas
Yuri KADOBNOV/AFP
Mobil-mobil bergerak perlahan di sepanjang jembatan di kemacetan lalu lintas di pusat kota Moskow pada 6 Maret 2020. Pemerintah Rusia keluarkan aturan ancaman 5 tahun penjara bagi warganya yang tidak karantina mandiri Virus Corona selama 14 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Valdimir Putin membuat kelonggaran dalam lockdown Covid-19 yang berlangsung di Rusia.

Pekerja akan diperbolehkan bekerja mulai hari ini Selasa (12/5/2020).

Namun dalam pelaksanaannya, Putin menyerahkan kebijakan tersebut kepada masing-masing kepala daerah regional.

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP) (AFP/ALEXEI DRUZHININ)

Dikutip dari CBS News, kelonggaran lockdown diumumkan pada kemarin Senin (11/5/2020).

Padahal kasus di negara tersebut telah menginjak angka 11.656 kasus baru pada Minggu atau sehari sebelum kelonggaran diumumkan.

Baca: Harusnya Berakhir 12 Mei, Lockdown Malaysia Diperpanjang sampai Juni dengan Catatan Baru & Kewajiban

Baca: Beda Penanganan Corona di Amerika Latin, Argentina Berhasil Tekan Infeksi Dibanding Brasil

Sehingga total kasus di Rusia mencapai 221.344.

Sementara, Moskow tetap menjadi fokus epidemi Rusia.

Berita Rekomendasi

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Putin mengumumkan selesainya kebiasaan bekerja di rumah selama enam pekan.

Ia mengungkap ingin cepat mengakhiri kebijakan bekerja di rumah yang dianggapnya tak penting.

Setelahnya, para pekerja itu diizinkan oleh pemerintah federal untuk kembali bekerja mulai Selasa (12/5/2020).

Putin menyerahkannya kepada otoritas regional untuk memutuskan apakah akan mengangkat atau memperpanjang penguncian individu warga.

Putin Tentang Lockdown

"Pertempuran melawan epidemi belum berakhir," kata Putin.

Dia mengklaim pembatasan itu telah membantu menyelamatkan ribuan nyawa dan memperlambat wabah di negara itu.

Pihak berwenang di Moskow telah memperpanjang langkah-langkah isolasi diri di ibukota sampai akhir Mei, tetapi telah memungkinkan industri dan pekerjaan konstruksi untuk melanjutkan kembali pekan ini.

Warga juga akan diminta untuk memakai masker dan sarung tangan di tempat-tempat umum.

Pembatasan nasional akan tetap berlaku bagi orang yang berusia di atas 65 tahun, serta orang-orang dengan penyakit kronis, dan semua pertemuan massal masih dilarang.

Baca: Berikut Update Pasien Covid-19 di Seluruh Dunia 12 Mei 2020, Jumlah Total Tembus 4.1 Juta Kasus

Puncak Wabah

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Rusia, Melita Vujnovic, mengatakan dalam wawancara telepon dengan Bloomberg pada hari Minggu bahwa negara itu mungkin mendekati puncak wabahnya.

"Kasus-kasus itu masih ada tetapi tingkat pertumbuhannya stabil," kata Vujnovic.

"Kami benar-benar berharap, melihat beberapa hari terakhir, bahwa itu ada di dataran tinggi."

Jumlah kematian resmi Rusia tetap relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain dengan jumlah kasus yang tinggi, dengan hanya 2.009 kematian dilaporkan secara keseluruhan.

Namun, kritikus Kremlin menimbulkan keraguan atas keakuratan angka tersebut.

Pejabat pemerintah menghubungkan tingginya jumlah infeksi yang terdeteksi dan jumlah kematian yang relatif rendah untuk program pengujian skala besar Rusia.

Putin mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah tes harian yang dilakukan akan berlipat dua pada bulan Mei, mencapai 300.000.

Menurut data pemerintah yang baru dirilis, Moskow melihat 20 persen lebih banyak kematian April ini dibandingkan dengan rata-rata untuk bulan itu. Angka Kantor Catatan Sipil mengungkapkan bahwa 11.846 orang meninggal di Moskow bulan lalu.

Sementara rata-rata kota 10 tahun untuk April adalah 9.866, Moscow Times melaporkan Senin.

Nenek Hampir Usia 100 Tahun Galang Dana

Seorang nenek 97 tahun asal Rusia terinspirasi galang dana untuk pandemi corona yang dilakukan oleh sesama prajurit Perang Dunia II Kapten Tom Moore asal Inggris.

Diketahui, Moore yang berusia 100 tahun berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 583 miliar dengan cara berjalan 100 putaran di pekarangan belakang rumahnya.

Sementara nenek bernama Zinaida Korneva memiliki cara lain untuk menggalang dana yang dikhususkan untuk keluarga dokter serta tenaga medis yang gugur saat menangani pasien corona.

Dikutip Tribunnews.com dari stripes.com, Korneva meluncurkan sebuah situs yang berisi video-video dirinya.

Dalam video-video itu, Korneva menceritakan kisahnya selama berperang dan bergabung dalam Red Army atau pasukan militer nasional Rusia.

Pada sebuah video, Korneva menyebut nama Moore dan mengakui inisiasi galang dana ini terinspirasi dari sang kapten.

Baca: Terinspirasi Kapten Moore, Pria 100 Tahun Jalan 100 Putaran Sambil Puasa untuk Galang Dana Corona

Baca: Veteran Perang Dunia II Galang Dana Corona Rp 583 M, Ratu Elizabeth Beri Kado Ulang Tahunnya ke-100

"Halo Tom. Aku sudah menyimak kisahmu. Kau adalah sosok yang kuat dan prajurit sejati," ungkap Korneva.

Korneva menganggap, dirinya dan Moore sejak dulu hingga sekarang memiliki misi yang sama.

"Kita mengalahkan fasisme bersama-sama pada 1945. Sekarang, kita bersama-sama berjuang melawan virus ini," ujarnya.

Tak hanya menyebut Moore sebagai inspirasinya, Korneva juga memberi hadiah spesial untuk sang kapten.

Korneva menghadiahinya sepasang kaus kaki yang ia rajut sendiri.

"Semoga kaus kaki ini bisa menghangatkanmu dengan cinta dari Rusia," ucap Korneva.

Pada Selasa (5/5/2020), galang dana Korneva sudah mencapai 26.000 dolar AS atau sekitar Rp 395,5 juta.

Dalam lima hari ke depan, Korneva berharap bisa mengumpulkan dana paling tidak 40.000 dolar AS atau sekitar Rp 608 juta.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas