Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19: Mandi Bisa Berkali-kali Sebelum Ketemu Keluarga

Kebersihan kini menjadi prioritas utama mereka seusai bekerja memakamkan jenazah terindikasi Covid-19

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19: Mandi Bisa Berkali-kali Sebelum Ketemu Keluarga
AFP/ADEK BERRY
Sejumlah pekerja dari Dinas Pemakaman mengenakan alat pelindung diri (APD) menggali liang lahat di pemakaman yang ditunjuk untuk korban virus corona (Covid-19) di pemakaman Pondok Ranggon di Jakarta. Sabtu (2/5/2020). (AFP/ADEK BERRY) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang menginginkan bekerja dengan risiko terinfeksi virus corona atau Covid-19? Tentu tidak ada.

Namun seakan tidak ada pilihan lain bagi para penggali kubur di tempat pemakaman umum yang dikhususkan bagi pasien meninggal yang terindikasi virus corona.

Baca: Update Corona Global Rabu, 13 Mei 2020: Kasus Baru Meksiko Bertambah 1,9 Ribu, Total 38 Ribu Pasien

Seperti para petugas medis, para penggali kubur mau tidak mau berinteraksi langsung dengan jenazah positif virus corona.

Seperti cerita para penggali kubur di tempat pemakaman umum Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Berikut curhatan mereka seperti dilansir dari TribunJakarta,com:

Berpotensi Jadi Carrier

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Baca: Menilik Skenario Hidup Normal Pemerintah setelah Corona di Indonesia, Ahli Anggap Salah Besar

Setelah profesinya kini memiliki risiko tertular yang tinggi, para penggali kubur ini terpaksa tidak bisa langsung bertemu dengan keluarga mereka.

Berita Rekomendasi

Mereka harus memastikan diri mereka benar-benar bersih usai bertugas.

Anan (42), seorang petugas makam merasakan perbedaan dalam hal kebersihan diri semenjak menangani jenazah Covid-19.

Bukan hanya mengerjakan tugas itu sebaik mungkin, juga harus benar-benar memastikan diri bersih selepas kerja.

Sebab, bisa jadi Anan terpapar virus tak kasat mata ini dan menyebar kepada anggota keluarga di rumah.

Anan mandi di area tempat pemakaman setelah kerja. Ia sudah menyiapkan baju ganti untuk dipakai sebelum pulang ke rumah.

Sang istri sudah menyiapkan cairan desinfektan untuk disemprotkan ke tubuh Anan ketika sampai di depan rumah.

"Saya disemprot cairan desinfektan sama istri. Sudah seperti burung. Ketika sampai rumah, saya mandi lagi. Bilas pakai sabun dua kali," ungkapnya seraya berseloroh kepada TribunJakarta.com pada Selasa (12/5/2020).

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas