Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahaya Stunting dan Solusi New Normal di Masa Pandemi

UNICEF yang menekankan bahwa kelompok rentan masih perlu mendapatkan perhatian lebih.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bahaya Stunting dan Solusi New Normal di Masa Pandemi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ilustrasi: Program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bagi peserta didik sekolah dasar negeri di wilayah SUDIN 2 Jakarta Barat mulai dilaksanakan pada hari Kamis tgl 4 April 2019. Program ini mendapat apresiasi dari para ibu-ibu di wilayah Jakarta Barat. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran masif wabah Covjd-19 di tanah air memberikan dampak signifikan di segala lini kehidupan.

Segala bentuk pembatasan aktivitas semakin menguatkan fakta krisis ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, namun juga menyebabkan resesi.

Apalagi badan pangan dunia (FAO) turut mengafirmasi kondisi tersebut dengan menurunkan rilisnya pada 21 April 2020  tentang resiko krisis pangan termasuk bahaya stunting di Indonesia. 

Hal ini karena keran impor terbatas akibat negara-negara produsen fokus memenuhi kebutuhan domestik, sementara sembako dalam negeri belum bisa berswasembada. 

Pemerintah pun harus bekerja ekstra keras karena situasi saat ini tetap tidak dapat mengesampingkan darurat stunting sebagai salah satu isu yang telah menjadi prioritas nasional dengan penanganan yang tetap harus berjalan, bahkan di tengah masa pandemi.

Baca: 5 Amalan Sunah 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, Berikut Bacaan Doa di Malam Lailatul Qadar

Baca: Fakta Naiknya Iuran BPJS Kesehatan, Jokowi Buat Keputusan Saat Wabah Hingga Dinilai Kehilangan Nalar

Baca: Arab Saudi Akan Lockdown Penuh selama Idul Fitri, Pelanggar Karantina Didenda Hampir Rp 800 Juta

Baca: Sejumlah Karyawan Pusat Grosir Sleman Positif Covid-19, Pengunjung Antre Lakukan Rapid Test

Demi mencegah dan menurunkan bahaya Stunting di tengah pandemi Covid19, Tanoto Foundation melalui program Early Childhood Education and Development (ECED) yang berorientasi pada pengasuhan anak usia dini untuk generasi siap sekolah, bekerja sama dengan  Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menyelenggarakan kegiatan Webinar dengan topik pembahasan, “Stunting dalam Situasi Pandemi" pada Selasa (12/5/2020). 

Agenda ini dibuka Eddy Henry, Head of ECED Tanoto Foundation dengan turut mengundang narasumber yang terdiri dari dr. Entos Zainal, MPHM (Ketua Umum PERSAGI), dr. Anung Sugihantono, M.Kes (Ketua Tim Ahli Gugus Tugas COVID19 Jawa Tengah), Iing Mursalim, MSi (TNP2K Setwapres), Sri Sukotjo, MA (UNICEF), dan Dr. Brian Prahastuti (Kantor Staf Kepresidenan).

Berita Rekomendasi

Dalam paparannya, Eddy melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang terus merosot akan membuat kemiskinan terus bertambah. 

“Kemiskinan dan stunting saling menguatkan sehingga diperlukan intervensi di masa sekarang,” ungkapnya. 

Menurut Eddy kita bisa melakukan dua hal.

Pertama, upaya nutrition specific berupa meningkatkan kesadaran kesehatan dan gizi bagi remaja, pasangan muda, wanita hamil, menyusui melalui sosial media dan media elektornik, kemudian terus mempromosikan ASI eksklusif dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Dan juga mendukung ketersediaan makanan bernutrisi bagi wanita hamil, menyusui dan anak usia dini melalui program bantuan sosial, dan menyediakan layanan darurat bagi ibu dan anak di puskesmas. 

Kedua adalah nutrition sensitive, yakni menyediakan bantuan konseling psikososial bagi orang tua, kemudian memastikan ketersediaan sabun untuk mengoptimalkan program WASH, menyediakan alat permainan edukatif untuk membantu orang tua memberikan simulasi, menyediakan konten-konten bermanfaat untuk orang tua dan anak di media, dan memberdayakan pekerja garis depan seperti kader posyandu dan pendamping sosial PKH.”

Pendapat Eddy Henry diamini oleh IIng Mursalin selaku Lead Program Manager for Stunting dari Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) yang menegaskan bahwa program penanggulangan stunting harus tetap berjalan dengan berbagai penyesuaian. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas