Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO: Virus Corona Mungkin Tidak Akan Pernah Hilang

Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO memperingatkan, virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in WHO: Virus Corona Mungkin Tidak Akan Pernah Hilang
SCMP/Xinhua
Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO memperingatkan, virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang. 

Mereka pikir, mereka telah terlindungi.

Sebaliknya, mereka dapat sakit parah dengan menderita penyakit Covid-19.

"Ada sejumlah vaksin, ketika vaksin menginduksi respons sub-optimal dan saat orang tersebut terpapar, mereka memiliki patogenesis yang ditingkatkan penyakit," ujarnya.

Dr Anthony Fauci saat konferensi dengar pendapat Senat AS via online, Selasa (12/5/2020).
Dr Anthony Fauci saat konferensi dengar pendapat Senat AS via online, Selasa (12/5/2020). (Tangkap layar video Metro.uk)

Namun, Fauci mengatakan, contoh seperti itu sangat jarang dan hanya terjadi pada dua vaksin sebelumnya yang dikembangkan untuk virus lain.

Ia juga menekankan, masalah yang paling penting mengenai vaksin adalah kemanjurannya.

Vaksin yang berhasil memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang diinginkan, yakni pencegahan infeksi virus corona.

"Kemanjuran adalah mengenai seberapa bertahankah efektivitasnya," ucap Fauci.

Baca: Dr Anthony Fauci Sebut Terlalu Cepat Buka Perekonomian AS Bisa Jadi Bumerang

Baca: Kekesalan Donald Trump pada Reporter Dinilai Rasis hingga Beredar Tagar #StandWithWeijiaJiang

Berita Rekomendasi

Selama memaparkan pernyataannya dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Fauci juga menyuarakan harapannya pada kemajuan untuk memproduksi vaksin yang berhasil.

Dengan hal itu, vaksin dapat mencegah orang untuk terserang virus Corona.

Dr Anthony Fauci.
Dr Anthony Fauci. (Tangkap Layar The Guardian)

"Setidaknya ada delapan kandidat vaksin Covid-19 dalam pengembangan klinis, dengan NIH (US National Institute of Health) berkolaborasi dengan perusahaan farmasi dalam berbagai tahap pengembangan," tutur Fauci.

"Pada bulan Januari, saya mengatakan akan membutuhkan satu tahun hingga 18 bulan jika kami berhasil mengembangkan vaksin. Percobaan berjalan sangat cepat. Dalam 62 hari, kami sekarang dalam uji klinis fase satu," jelasnya.

Fauci mengatakan, fase dua dan tiga akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.

Fase tersebut akan mencakup uji keamanan pada hewan.

"Jika kita berhasil, kita dapat berharap menyelesaikannya di akhir musim gugur atau awal musim dingin. Kami memiliki banyak kandidat dan berharap memiliki banyak pemenang. Ini akan bagus untuk ketersediaan global jika kami memiliki lebih dari satu kandidat yang berhasil," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas