'Indonesia Terserah' Mencuat, Psikolog: Wujud Jeritan Tenaga Medis, Lelah Fisik dan Psikis
Tagar 'Indonesia Terserah' yang ramai di media sosial dinilai psikolog merupakan wujud jeritan hati para tenaga medis.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ungkapan 'Indonesia Terserah' menurut Hudaniah diungkapkan para tenaga medis karena mereka tahu kondisi riil pasien corona.
"Mereka sudah menangani pasien di rumah sakit sekian lama," ujarnya.
Hudaniah menilai, munculnya kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa saja menjadi pemicu hal tersebut.
"Saat ini, ada istilah relaksasi atau kelonggaran dalam beberapa waktu terakhir. Inilah pemicunya, yang diketati saja korban sangat banyak, kemudian sekarang ada pelonggaran pelabuhan, bandara, dan adanya kerumunan lainnya," ujarnya.
Ada banyaknya kerumunan ini, lanjut Hudaniah, membuat para tenaga medis membayangkan kemungkinan apa yang akan terjadi.
"Mereka memprediksi yang tidak bisa terprediksi, itu membuat bingung," ungkapnya.
"Tenaga medis itu tahu betul keadaan di rumah sakit, keadaan kegawatan pasien, risiko-risiko pasien. Inilah yang dibayangkan mereka, akan ada kondisi yang lebih besar yang terbayangkan," lanjutnya.
Belum lagi keamanan tenaga medis seperti APD yang juga belum terpenuhi dengan baik menambah pikiran para tenaga medis.
"Belum lagi memikirkan anak dan keluarga," ungkapnya.
'Indonesia Terserah' disebut Hudaniah menjadi kata yang tepat untuk diungkapkan.
"itulah kata yang mewakili perasaan campur aduk dan jeritan hati para tenaga medis," ujar Hudaniah.
Tanggapan Dokter
Sementara itu dokter spesialis penyakit dalam Dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) menyampaikan pandangannya terhadap hal ini.
Dilansir Kompas.com, ia mengaku merasa bersyukur karena tagar tersebut dinilai merupakan respons kesadaran masyarakat atas bahayanya wabah Covid-19.