Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Bima Arya di Mata Najwa, Kaget saat Lihat KTP Seorang Warga yang Beli Baju di Pasar Anyar

Wali Kota Bogor, Bima Arya merasa geram dengan para pengunjung yang memadati Pasar Anyar di tengah PSBB dan temukan pembeli penerima bantuan sosial.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
zoom-in Cerita Bima Arya di Mata Najwa, Kaget saat Lihat KTP Seorang Warga yang Beli Baju di Pasar Anyar
Kompas.com
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merasa geram dengan para pengunjung yang memadati Pasar Anyar di tengah PSBB dan temukan pembeli penerima bantuan sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku geram saat terjun langsung ke Pasar Anyar, Bogor dan menemukan pengunjung yang membeli barang konsumtif adalah penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Mata Najwa yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Trans7, pada Rabu (20/5/2020) malam.

Bima Arya mengungkapkan, Pasar Anyar memang selalu ramai setiap tahun di minggu terakhir bulan Ramadan.

Baca: 4 Titik Kerumunan Warga saat PSBB, McD Sarinah hingga Pasar Tanah Abang, Ini Akhirnya

Banyak masyarakat dari Bogor dan sekitarnya yang berbelanja baju untuk lebaran.

Saat turun ke lapangan, Bima Arya melihat banyak pengunjung yang mayoritas adalah ibu-ibu yang ingin berbelanja.

Namun, Bima Arya juga tak menyangka Pasar Anyar tetap ramai di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku geram saat terjun langsung ke Pasar Anyar, Bogor dan temukan pengunjung yang membeli barang konsumtif adalah penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku geram saat terjun langsung ke Pasar Anyar, Bogor dan temukan pengunjung yang membeli barang konsumtif adalah penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. (TRIBUNNEWS.COM/Gita Irawan)

Bima Arya mengaku kesal dan marah melihat warganya tidak mematuhi anjuran dari pemerintah untuk tetap berada di rumah.

Berita Rekomendasi

Ia juga sedih ketika mengingat para perawat yang sempat mendampinginya saat teinfeksi Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Memang sebetulnya pemadangan setiap tahun, tapi terus terang kalau di masa PSBB masih seperti itu," terang Bima Arya.

"Jadi begitu turun ke pasar, marah iya, kesal, geram, sedih juga banyak."

"Saya membayangkan perawat yang merawat saya waktu itu," tambahnya.

Bima Arya menyampaikan, situasi di Pasar Anyar beberapa waktu lalu adalah kegalauan antara tradisi dan pandemi.

Baca: Teriak-teriak Bubarkan Pedagang di Pasar Anyar, Bima Arya: Kita Solidaritas sama Tenaga Kesehatan

Baca: Penyaluran Bansos Tunai (BST) di Kota Bogor, Bima Arya: Warga Bisa Daftar di Aplikasi Salur

Di mana memang setiap tahun, masyarakat akan berbondong-bondong membelanjakan tunjangan hari raya (THR) mereka untuk kebutuhan lebaran.

Namun di tengah situasi seperti ini, mereka juga tetap harus waspada karena Covid-19 adalah penyakit menular.

Saat turun ke lapangan, Bima Arya sempat menanyai satu pengunjung yang membeli baju di Pasar Anyar.

Pengujung tersebut yang merupakan seorang ibu mengaku takut dengan adanya Covid-19.

Akan tetapi demi anaknya, ia nekat berdesak-desakan untuk membelikan baju baru.

Tidak hanya itu, Bima Arya juga menemukan banyak pengunjung yang memborong baju.

Warga Bogor padati jalan sekitar Pasar Anyar hingga buat kemacetan panjang pada Minggu, (17/5/2020).
Warga Bogor padati jalan sekitar Pasar Anyar hingga buat kemacetan panjang pada Minggu, (17/5/2020). (Twitter/hendi_setiadi)

Ada yang akan diberikan kepada keluarga mereka ketika lebaran nanti.

Dan ada juga yang membeli untuk dijual kembali di kampung halamannya.

"Saya lihat pertama antara tradisi dan pandemi," jelas Bima Arya.

"Beberapa kita ambil ibu-ibu kita tanya, katanya takut Covid, mereka mau anaknya punya baju baru."

"Ada yang beli untuk keluarga atau dijual lagi di kampungnya," imbuhnya.

Baca: Naik KRL Selama PSBB Wajib Punya Surat Tugas, Bima Arya: Untuk Cegah Orang-orang yang Tak Jelas

Baca: Terdampak Covid-19, Adira Distribusikan Bantuan ke Warga di Lokasi Jabodetabek

Bahkan Bima Arya menemukan ada seorang pengunjung yang ternyata penerima bansos dari pemerintah.

Saat itu, pengunjung tersebut diminta kartu identitasnya setelah membeli beberapa barang.

Setelah dicocokan dengan sistem Pemerintah Kota Bogor, diketahui pengunjung ini adalah penerima bansos.

Mengetahui hal itu, Bima Arya mengaku sangat geram karena ada masyarakat yang tidak menggunakan bansos dengan bijak.

Ia justru membelanjakan bansos untuk barang-barang konsumtif.

Walikota Bogor Bima Arya geram saat turun ke Pasar Anyar dan temukan pengunjung yang ternyata penerima bantuan sosial dari pemerintah dan berbelanja barang konsumtif.
Walikota Bogor Bima Arya geram saat turun ke Pasar Anyar dan temukan pengunjung yang ternyata penerima bantuan sosial dari pemerintah dan berbelanja barang konsumtif. (Pemkot Bogor)

Menemukan kondisi ini, Bima Arya akan terus mengingatkan pada masyarakat soal kegunaan bansos.

Serta meminta untuk mengikuti peraturan pemerintah terkait adanya PSBB.

"Satu di antara pengunjung kita minta KTPnya, ternyata penerima bantuan," ungkap Bima Arya.

"Saya geram karena bantuan dari pemerintah justru dibuat membeli barang konsumtif," lanjutnya.

Melihat hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor langsung melakukan berbagai upaya untuk mencegah kerumunan kembali padat.

Baca: Bima Arya Mengaku Kenal Pria yang Mengamuk saat Langgar PSBB Bogor: Saya Cukup Kaget

Di mana beberapa titik sudah dilakukan penyekatan sehingga sedikit menyulitkan masyarakat yang hendak ke pasar.

Meski demikian, Bima Arya mengaku cara tersebut belum bisa menahan keinginan masyarakat untuk berbelanja.

"Beberapa titik kita sekat, mengurai kerumunan," tutur Bima Arya.

"Namun belum bisa menahan hasrat belanja masyarakat secara total," ujarnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas