Kenapa Jumlah Kasus Positif Corona di DKI Melonjak Hari Ini?
Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi yang terbanyak mengalami peningkatan pasien positif corona di Indonesia pada hari ini
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Dari jumlah tersebut, 6.492 pasien dinyatakan sembuh setelah ada penambahan sebanyak 252 orang dalam 24 jam terakhir.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 1.520 orang setelah ada penambahan 24 orang," ucap Achmad Yurianto.
Baca: Kenapa Proses Refund Tiket Jadi Uang Tunai Tak Bisa Cepat? Ini Penjelasannya
Seperti diketahui, pada Kamis (28/5/2020) terjadi penambahan sebanyak 687 kasus positif sehingga total ada sebanyak 24.538 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh bertambah menjadi 6.240 orang, setelah ada tambahan sebanyak 183 orang.
Adapun tambahan kasus meninggal dunia sebanyak 23 orang dalam 24 jam terakhir.
Sehingga total pasien meninggal dunia naik menjadi 1.496 orang.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19
Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.
Kehidupan yang dijalani masyarakat akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, dan bahkan psikologisnya.
"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.